Bobo.id - Materi belajar buku tematik kelas 6, tema 8, subtema 1, kurikulum 2013 kita belajar mengenai Perbedaan Waktu dan Pengaruhnya.
Salah satu materinya adalah tentang peristiwa rotasi Bumi dan revolusi Bumi. Kedua peristiwa ini berpengaruh pada perbedaan waktu yang ada di Bumi.
Jadi, sebenarnya apa itu rotasi Bumi dan revolusi Bumi? Kita cari kunci jawabannya di sini, yuk!
Baca Juga: Bumi Berputar dari Barat ke Timur, Apa Dampaknya kalau Bumi Berputar ke Arah Berlawanan?
Apa Itu Rotasi Bumi?
Rotasi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Mengapa Bumi berotasi, ya?
Saat masa awal pembentukan tata surya, Bumi dan planet lainnya terbentuk dari cakram berisi gas dan debu kosmik di sekitar Matahari.
Matahari dan planet di Tata Surya terbentuk ketika debu kosmik dan gas bertabrakan.
Rupanya, di masa awal Tata Surya bentuk, keadaan benda-benda langit masih berantakan, nih.
Kadang-kadang, gravitasi benda langit yang berukuran besar juga bisa menarik benda langit yang kecil ke orbitnya.
Nah, dalam proses puing-puing antariksa yang saling tarik menarik itu, gravitasi membuat puing-puing mendekat dengan gerakan berputar.
Inilah awal mulanya benda langit berputar pada porosnya. Kemudian, semakin padat benda langit yang terbentuk itu, putarannya semakin cepat.
Akibat Rotasi Bumi
1. Terjadinya Pergantian Siang dan Malam
Salah satu hal yang terjadi akibat Bumi berotasi setiap hari adalah terjadinya siang dan malam, teman-teman.
Nah, lamanya waktu dari siang ke siang berikutnya atau dari malam ke malam berikutnya itu disebut dengan periode rotasi Bumi.
Kita yang tinggal di Bumi pun jadi nyaman karena mendapatkan cahaya Matahari dan malam yang gelap secara bergiliran.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Lapisan Inti Bumi Beserta Fungsinya untuk Kehidupan
2. Gerak Semu Harian
Saat berotasi, Bumi itu berputar. Nah, perputaran itu akan menyebabkan gerak semu harian, seperti Matahari yang selalu terbit dari timur dan terbenam di barat.
Selain itu, gerak semu harian lainnya adalah bintang-bintang di langit yang selalu terlihat bergerak dari arah timur ke barat. Padahal sebenarnya, yang bergerak itu Bumi, bukan Matahari atau bintang di langit.
3. Pembagian Waktu dan Batas Penanggal Internasional
Bumi itu bentuknya bulat pepat, sehingga saat berputar akan ada tempat yang menghadap Matahari lebih awal dan ada yang lebih akhir. Contoh mudahnya seperti ini:
Saat negara atau tempat yang berada di garis 0 derajat bumi menghadap matahari (siang), maka negara atau tempat yang berada di garis 180 derajat bumi tidak akan menghadap matahari (malam).
Nah, hal itulah yang menyebabkan adanya perbedaan waktu dan juga tanggal di setiap tempat.
Apa Itu Revolusi Bumi?
Revolusi Bumi adalah perputaran Bumi terhadap Matahari, sehingga Bumi berputar atau mengelilingi Matahari.
Proses revolusi ini juga terjadi pada planet-planet lain, yang bergerak mengelilingi pusat tata surya, yaitu Matahari.
Setiap kali melakukan revolusi, Bumi akan menghabiskan waktu sepanjang 365 hari, sembilan hari, dan 10 detik.
Baca Juga: Perbedaan Gerhana Bulan dan Matahari, Peristiwa Langit yang Sering Muncul di Bumi
Nah, waktu yang dihabiskan oleh Bumi untuk melakukan revolusi inilah yang kemudian kita sebut sebagai satu tahun.
Saat melakukan revolusi, Bumi akan berputar dari barat ke timur dengan kecepatan mencapai 30 kilometer per detik dan akan melalui lintasan sepanjang 934 juta kilometer.
Akibat Revolusi Bumi
Bumi yang terus mengalami revolusi menyebabkan adanya beberapa akibat dari revolusi Bumi, nih.
Misalnya saja pada fenomena alam yang terjadi di Bumi, termasuk waktu siang dan malam, hingga perubahan musim.
1. Perbedaan Waktu Siang dan Malam
Adanya pergantian siang dan malam yang terjadi di belahan Bumi terjadi akibat rotasi Bumi, yaitu ketika Bumi berputar pada porosnya.
Namun lamanya waktu yang terjadi pada saat siang dan malam merupakan akibat revolusi Bumi, yang disebabkan oleh kemiringan sumbu Bumi dan revolusi.
Nah, ketika Bumi berevolusi, letak Bumi bisa berada di titik apotema, yaitu titik terjauh Bumi dengan Matahari, maupun hipotema, yaitu titik terdekat Bumi dengan Matahari.
Perbedaan waktu lamanya siang dan malam ini dapat dibagi menjadi tiga waktu periode, yaitu 21 Maret - 23 Desember, 23 September - 21 Maret, dan 21 Maret - 23 September.
Pada setiap periode waktu ini, terjadi berbagai peristiwa yang berbeda, misalnya saja kutub selatan yang mengalami malam hari selama 24 jam, atau durasi waktu siang dan malam menjadi sama di seluruh belahan Bumi.
Baca Juga: Inilah Fungsi dan Manfaat Energi Matahari bagi Kehidupan di Bumi
2. Terjadi Perubahan Musim
Akibat revolusi Bumi yang selanjutnya adalah adanya perubahan musim di Bumi, nih, teman-teman.
Perubahan musim yang terjadi di Bumi bukan disebabkan oleh jarak antara Bumi dan Matahari, tapi karena adanya kemiringan sumbu Bumi.
Musim panas yang terasa lebih hangat dari musim dingin disebabkan karena sinar Matahari bersinar lebih terik dibandingkan saat musim dingin.
Selain itu, meski memiliki empat musim, negara di bagian Bumi selatan dan utara dan selatan mengalaminya dalam waktu yang berbeda.
Misalnya saja, Amerika Serikat yang terletak di utara akan mengalami musim dingin di buan Desember, sedangkan di Australia yang berada di selatan sedang mengalami musim panas di bulan yang sama.
(Penulis: Avisena Ashari/Tyas Wening)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR