"Hahaha... kuhabisi kau!" Teriak Edward sambil menghunuskan pedangnya ke arah tubuh si singa. Singa itu mengelak. Namun ia meraung karena terluka Sedikit.
Edward semakin pongah dan menyerang kembali. Ketika si singa akan ditusuk, tiba-tiba... "Edward, cukup! Jangan sakiti lagi singa yang baik itu..." teriak Rommy sambil meloncat dari kerumunan orang banyak.
"Hei, kau tak suka aku memenangkan pertandingan ini?! Minggir kau!" marah Edward.
"Edward, kasihanilah singa jinak ini. Ia kan hanya disuruh bertanding, makanya ia tidak membunuh.
Seharusnya kau juga begitu, tidak membunuh," ujar Rommy. Edward menjadi dongkol mendengar nasihat Rommy. Tanpa bicara, ia langsung menyerang kakaknya itu. Rommy berusaha mengelak, dan tidak membalas menyerang. Para penonton seperti tersihir, dan tak ada yang berani mencegah. Sementara itu, Putri Rachel kagum melihat kebaikan Rommy.
"Prang..." pedang di tangan Edward jatuh. Rommy dengan sigap melawan Edward yang pucat. Ia tidak percaya bisa dikalahkan kakaknya.
Rakyat banyak langsung bertepuk tangan memberi selamat. Rommy cepat-cepat menolong singa yang terluka.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR