Bobo.id - Siapa yang tahu makna rantai pada Pancasila yang merupakan lambang sila kedua pancasila?
Rantai dijadikan sebagai lambang yang menggambarkan isi dari sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan yang adil dan Beradab".
Kira-kira apa makna rantai pada pancasila, ya? Yuk, simak penjelasannya di sini!
Baca Juga: Makna Bagian Tubuh Garuda Pancasila, Lambang Negara Indonesia
Makna Rantai pada Pancasila
Rantai merupakan lambang dari sila kedua, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Gambar rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil berwarna emas ini menandakan hubungan manusia satu sama lain yang saling membantu.
Rantai yang terdapat pada sila kedua ini terdiri dari mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling terkait membentuk lingkaran.
Mata rantai segi empat digunakan untuk melambangkan laki-laki, sedangkan lingkaran digunakan untuk melambangkan perempuan.
Baca Juga: Kenapa Tanggal 1 Juni Kita Memperingati Hari Lahir Pancasila
Makna rantai pada sila kedua Pancasila ini sebenarnya menggambarkan hubungan antar individu di Indonesia yang dilakukan secara adil dan beradab sehingga hubungan masyarakat secara keseluruhan menjadi lebih kuat.
Secara keseluruhan makna lambang rantai ini adalah bahwa kita sesama manusia harus saling membantu satu sama lain.
Kita harus membantu tanpa melihat jenis kelamin, latar belakang, suku, dan budaya.
Rantai yang saling terkait ini juga mengartikan bahwa jika semua masyarakat bersatu, akan menciptakan negara yang kuat pula.
Baca Juga: Pancasila Sebagai Ideologi Negara: Pengertian, Fungsi, dan Contoh Penerapannya
Makna Sila Kedua Pancasila
"Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" adalah bunyi sila kedua pancasila. Makna sila ke-2 Pancasila ini adalah kita sebagai bangsa Indonesia harus saling menghargai satu sama lain.
Manusia yang adil dan beradab maksudnya adalah kita sebagai manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki derajat paling tinggi.
Karena itu, kita harus mewujudkannya melalui sikap yang adil dan beradab. Contohnya adalah dengan menghargai, menghormati, dan mencintai satu sama lain.
Ada kata "adil" dalam sila kedua Pancasila ini, yang dimaksud dengan adil adalah kita harus melakukan sesuatu tanpa melihat latar belakang seseorang.
Seperti yang teman-teman ketahui, Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam suku, budaya, dan agama.
Karena itu, kita harus saling menghargai tanpa melihat latar belakang seperti, suku, budaya, agama, atau status dalam masyarakat.
Adil juga berlaku dalam nilai-nilai dan hukum yang berlaku. Tidak ada perbedaan perlakuan, semua masyarakat Indonesia adalah sama dan setara.
Baca Juga: Faktor yang Mendorong Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Contoh Penerapan Sila Kedua Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut ini adalah contoh penerapan Pancasila berdasarkan makna sila kedua Pancasila:
1. Menghormati Hak Orang Lain
Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban masing-masing. Kita tidak boleh hanya memikirkan pencapaian hak sendiri tanpa memikirkan orang lain.
Misalnya, kita mempunyai hak untuk mendapatkan hiburan, salah satunya dengan menonton acara televisi.
Namun, jika kakak atau adikmu sedang butuh waktu untuk berkonsentrasi, kita harus menghormatinya dengan mengecilkan volume suaranya.
2. Bertindak Adil
Bersikap adil adalah hal yang paling utama dalam penerapan sila kedua Pancasila. Adil yang dimaksud di sini adalah adil dalam tindakan moral.
Misalnya, saat meyelesaikan suatu masalah kita harus melihat pada kebenaran, bukan melihat latar belakang seperti suku, ras, agama, dan lain-lain.
Baca Juga: Contoh Penerapan Sila ke-5 Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
3. Selalu Bersikap Sopan dan Santun
Sikap sopan santun tak hanya ditujukan untuk orang yang lebih tua dari kita, tapi ditujukan untuk semua orang.
Bahkan untuk orang yang tidak kita kenal sekali pun kita tetap harus bersikap sopan dan santun. Nah, pada orang yang tidak dikenal saja harus menjaga sopan santun, apalagi dengan keluarga dan orang-orang yang kita kenal.
4. Saling Menghargai Pendapat
Terkadang kita selalu ingin dihargai oleh orang lain. Jika kita ingin dihargai, maka kita juga harus menghargai orang lain. Hal ini juga berlaku saat kita saling bertukar pendapat.
Memaksakan keinginan kita pada orang lain untuk melakukan apa yang kita inginkan adalah sesuatu yang tidak baik.
Jadi, kita juga harus mendengarkan usulan atau pendapat dari orang lain, baru kemudian kita diskusikan bersama.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR