Bobo.id - Siapa di sini yang suka membeli minuman dalam kemasan? Kalau iya, coba untuk kurangi kebiasaan satu ini, yuk!
Kemasan sekali pakai, terutama yang berbahan plastik sering jadi sampah yang mencemari lingkungan.
Selain itu, kemasan plastik ini juga tidak bisa digunakan berkali-kali sehingga harus dibuang setelah dipakai.
Baca Juga: Masih Suka Makan dengan Sendok Plastik? Hati-Hati, 4 Bahaya Ini Bisa Intai Kesehatanmu
Kenapa begitu?
Di dalam bahan pembuatan kemasan plastik sekali pakai terdapat zat kimia yang bisa terurai jika kita pakai berkali-kali.
Zat kimia ini tentunya bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan dalam jangka waktu panjang.
Ada beberapa jenis plastik sekali pakai yang berbahaya untuk kesehatan jika dipakai berulang kali.
Yuk, simak berbagai jenis kemasan plastik.
1. Polyethylene Terephthalate (PET atau PETE)
Polyethylene terephthalate adalah jenis plastik yang biasa digunakan untuk kemasan minuman, minyak goreng, saus sambal, dan lain-lain.
Cirinya plastiknya adalah tidak berwarna atau bening. Plastik jenis PET disarankan hanya untuk digunakan sekali saja.
Jika kita memakainya berulang kali, apalagi untuk menyimpan sesuatu yang panas, lapisan polimer pada botol akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogen.
Seperti yang kita tau, zat karsinogen adalah salah satu penyebab kanker.
Baca Juga: 5 Benda yang Lama Terurai di Alam, Kurangi Penggunaannya Agar Bumi Tak Semakin Tercemar
2. High Density Poluethylene (HDPE)
High density poluethylene bersifat keras dan merupakan salah satu bahan plastik yang aman digunakan.
Hal ini karena kemampuannya untuk mencegah reaksi kimia antara makanan atau minuman dengan wadah plastiknya.
HDPE biasanya digunakan untuk pembuatan botol susu atau jus yang berwarna putih, galon air minum, dan plastik belanja.
Meski aman, HDPE tetap disarankan untuk satu kali pemakaian saja.
Adanya pelepasan senyawa antimony trioksida yang terus meningkat bisa menyebabkan bahaya untuk tubuh.
Misalnya iritasi kulit, gangguan pernapasan, dan lain-lain.
3. Polyvinyl chloride ( PVC atau V)
PVC biasa digunakan untuk membuat botol detergen cair, botol sabun, botol sampo, pipa, dan masih banyak lagi.
Jenis plastik ini tidak boleh digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman karena mengandung Diethylhydroxylamine (DEHA) yaitu zat yang dapat merusak ginjal dan hati.
4. Low density polyethylene (LDPE)
LDPE sering digunakan sebagai kantong belanja, plastik kemasan, pembungkus makan segar, dan botol-botol lembek.
Bahan atau jenis plastik ini memiliki daya perlindungan yang baik pada reaksi kimia.
Karena itulah, LPDE menjadi salah satu jenis plastik yang bisa dipakai sebagai pembungkus makanan dan minuman.
5. Polypropylene (PP)
Jenis plastik Polypropylene biasa digunakan untuk membuat botol minuman, kotak makanan, dan wadah penyimpanan makanan lainnya yang bisa dipakai berulang-ulang.
Bahan ini adalah jenis plastik terbaik yang bisa digunakan untuk kemasan makanan dan minuman karena bisa mencegah terjadinya reaksi kimia dan tahan terhadap panas.
6. Polystyrene (PS)
Jenis plastik Polystyrene biasa digunakan untuk membuat stirofoam, wadah makanan beku dan siap saji, piring, garpu, dan sendok plastik.
Meski sering dibuat piring, garpu, dan sendok, jenis plastik ini sebenarnya sangat tidak dianjurkan untuk membungkus makanan.
Hal itu karena jenis plastik ini bisa mengeluarkan zat styrene jika bersentuhan dengan makanan dan minuman terutama yang panas.
Zat satu ini bisa menimbulkan berbagai bahaya untuk tubuh seperti kerusakan otak, menghambat pertumbuhan, dan mengganggu sistem saraf.
7. Other (O)
Ada empat jenis plastik yang tegolong jenis Other, yaitu Styrene acrylonitrile (SAN), Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS), Polycarbonate (PC), dan Nylon.
Plastik jenis SAN dan ABS adalah jenis plastik yang baik digunakan untuk kemasan makanan dan minuman karena memiliki perlindungan yang baik terhadap reaksi kimia.
Sedangkan, untuk jenis PC, sangat tidak dianjurkan untuk dipakai sebagai tempat menyimpan makanan dan minuman karena mengandung Bisphenol-A (BPA).
BPA bisa merusak sistem daya tahan tubuh dan juga menganggu fungsi hormon di dalam tubuh.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR