Penjelasan Lapan
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bapak Thomas Djamaluddin juga mengatakan hal yang sama seperti penjelasan Pak Hari.
Menurut beliau fenomena itu muncul karena pergerakan posisi matahari akibat kemiringan sumbu rotasi Bumi.
Pak Thomas menjelaskan, posisi matahari pada bulan Juni berada di belahan utara.
Hal ini mengakibatkan matahari terbit bukan di titik timur, melainkan bergeser mendekati timur laut.
Karena itu, posisi matahari saat tenggelam pun tidak berada tepat di titik barat.
Baca Juga: Bukan Hanya di Bumi, Gerhana Matahari Ternyata Juga Terjadi di Planet Lain
"Pada tengah hari, matahari akan berada di arah utara. Nanti saat terbenam bukan pada titik barat, tetapi mendekati barat laut," jelasnya.
Pak Thomas menuturkan, titik terbit matahari tepat di timur dan terbenam tepat di barat terjadi pada Maret dan September.
Sementara titik terbit akan bergeser dekat titik tenggara pada Desember setiap tahunnya.
"Pada Desember titik terbit dekat titik tenggara, tengah hari matahari pada arah selatan, dan terbenam dekat titik barat daya," ujarnya.
Menurut Thomas, matahari hanya akan terbit di titik barat ketika sumbu rotasi Bumi terbalik akibat tumbukan besar. "Itu artinya kehancuran Bumi dan kehidupan di Bumi," tegasnya.
Penulis: Nur Rohmi Aida/Ahmad Naufal Dzulfaroh)
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR