Bobo.id - Menyulam masih banyak diminati, walau sudah banyak dibuat secara massal dengan menggunakan mesin.
Beberapa orang masih membuat sulaman dengan tangan untuk menyalurkan hobi atau menjadi usaha rumahan.
Teman-teman juga bisa menjadikan menyulam, sebagai solusi mengisi waktu luang selama di rumah saja.
Aktivitas ini bisa melatih kesabaran dan ketelitian teman-teman, lo.
Sebelum berlatih membuat, sepertinya menarik untuk mengenal awal mula teknik menyulam ini ada.
Baca Juga: Yuk, Melihat Miniatur Hewan Lucu yang Dibuat dari Benang Wol
Menyulam di Tiongkok
Kegiatan menyulam di atas kain, yang kemudian dijadikan busana ini, sudah dilakukan sejak lama.
Hal itu dibuktikan dengan penemuan dokumen sulaman sekitar tahun 2255 Sebelum Masehi (SM) di Tiongkok.
Di Tiongkok, sulaman banyak dihasilkan pada zaman Dinasti Chang, yaitu pada tahun 1766 - 1122 SM.
Saat itu, sulaman dibuat dengan menggunakan benang emas dan perak.
Baca Juga: Suka Nonton YouTube? Simak Tips Memilih Konten yang Tepat dan Cara Mengunduh Videonya
Jubah kekaisaran Tiongkok saat itu pun juga dihasi sulaman emas dan perak di atas sutera hitam.
Pada masa itu, sulaman dibuat untuk menandai perbedaan kasta.
Orang-orang bangsawan akan mengenakan pakaian dengan motif sulaman.
Sedangkan orang kalangan bawah, hanya bisa menggunakan pakaian polos tanpa hiasana apapun.
Lalu seiring berjalannya waktu, motif sulaman mulai berkembang.
Motif sulaman mulai menjadi lebih artistik pada zaman Dinasti Han di tahun 206 - 22 SM.
Masa itu adalah masa di mana ekonomi Tiongkok mengalami kejayaan.
Dan pada zaman Dinasti Ming tahun 1368 - 1644, seni sulaman sudah mulai menjadi bisnis dan kegiatan profesional.
Bahan yang digunakan untuk menyulam pun makin bervariasi.
Baca Juga: Pengertian Wiraga, Wirama, Wirasa, dan Wirupa dalam Seni Tari
Sejarah Menyulam di Mesir
Tidak hanya di Tiongkok, menyulam juga menjadi kegiatan yang sudah dilakukan masyarakat Mesir sejak lama.
Bahkan, Mesir termasuk sebagai negara dengan penyulam-penyulam handal.
Di Mesir, teknik menyulam tidak hanya diaplikasikan pada kain, tapi juga pada kulit hewan.
Mereka memadukan sulaman dengan manik-manik agar lebih cantik.
Pada masa yang sama, beberapa negara tidak jauh dari Mesir juga menjadi pusat sulaman. Di antarnya Babilonia dan Suriah.
Baca Juga: Salah Satunya Pakai Kain Berbahan Khusus, Simak Cara Tepat Membersihkan Layar Laptop Ini!
Sulaman di Eropa
Teknik menyulam ini juga dikenal di wilayah Eropa dengan gaya sulaman yang berbeda.
Di Eropa, gaya menyulam dipengaruhi oleh motif-motif dekorasi.
Bahkan di Eropa, sulaman berkembang menjadi hiasan jubah di lingkungan biara atau istana, hiasan dinding, dan perlengkapan rumah tangga.
Sulaman pun ikut tumbuh beriringan dengan perkembangan gereja, sehingga banyak karya seni gerejawi berupa sulaman.
Di Inggris, seni menyulam ini ada sejak Era Tudor dan manjadi kerajinan rumah tangga.
Bahkan, saat itu menggunakan jarum dengan teknik tinggi ini menjadi keterampilan dasar yang harus dimiliki putri bangsawan.
Seperti karya sulaman Elizabeth I yang kemudian gaya sulamannya terkenal pada abad ke-16.
Sulaman itu menggunakan benang linen warna putih dan pintalan wol warna hitam.
Pada abad ke-18 sulaman mulai bervariasi ke bentuk-bentuk bunga, seiring dengan masuknya pengetahuan spesies tumbuhan dan bunga-bunga.
Baca Juga: Jangan Lagi Sering Dicuci dengan Mesin Cuci, Ini Cara Merawat Sweater Rajut
Sejarah Menyulam di Indonesia
Dikutip dari buku Berkreasi Aneka Bentuk Sulaman Sederhana (2018) karya Derosya, seni menyulam di Indonesia sudah ada sejak abad ke-18 Masehi.
Bahkan di Indonesia, seni menyulam dilakukan untuk membuat simbol-simbol kerajaan dan menghias busana kaum bangsawan.
Kini, teknik menyulam terus berkembang, bahkan bahan yang digunakan sudah menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.
Dulu menyulam selalu menggunakan bahan dasar benang katun.
Kini, sulaman dikembangkan dengan beragam pita dan benang nylon yang tebal dan kaku.
Jadi, bagiaman? Teman-teman sudah tertarik untuk belajar menyulam?
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Intisari.grid.id |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR