Bobo.id - Mengolah sampah oraganik di rumah bisa bermanfaat untuk teman-teman yang sedang menekuni dunia tanam-menanam.
Sampah organik yang diolah dengan benar akan menghasilkan kompos organik.
Kompos itu nantinya bisa menjadi pupuk yang baik untuk tanah dan tanaman.
Teman-teman juga jadi lebih hemat, karena tidak perlu membeli kompos atau pupuk di toko.
Selain itu, mengolah sampah organik sendiri di rumah bisa membantu mengurangi polusi sampah.
Baca Juga: Jangan Lagi Buang Minyak Bekas Langsung ke Tempat Sampah, Ini Cara Membuang Minyak Bekas yang Benar
Teman-teman tahu tidak? Sampah yang dikumpulkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebagian besar adalah sampah organik.
Bila semua rumah tangga bisa mengolah sampah organiknya sendiri, maka jumlah polusi sampah akan berkurang drastis.
Mengolah sampah organik menjadi kompos tidaklah sulit.
Meski begitu, diperlukan ketekunan yang tinggi untuk melakukan ini.
Sampah organik dari rumah tangga biasanya berupa sisa makanan dari tumbuhan atau nabati dan daging atau hewani.
Baca Juga: Suka Nonton YouTube? Simak Tips Memilih Konten yang Tepat dan Cara Mengunduh Videonya
Jenis sampah yang baik diolah menjadi kompos adalah sampah organik nabati.
Kenapa demikian?
Karena sampah organik nabati lebih cepat mengalami penguraian, yaitu sekitar tiga hari.
Selain itu, sampah organik nabati tidak menghasilkan belatung seperti sampah organik hewani.
Membuat kompos dengan bahan sampah organik ini akan sangat bermanfaat dan bisa mengisi waktu luang selama di rumah saja.
Yuk, simak langkah-langkah membuat kompos organik, di bawah ini.
1. Siapkan Komposter
Komposter adalah wadah yang akan teman-teman gunakan untuk membuat kompos.
Teman-teman bisa menggunakan wadah apapun atau kontainer sebagai komposter.
Di komposter inilah kompos organik akan dibentuk, hingga bisa diaplikasikan ke tanaman.
2. Sampah Organik
Untuk membuat kompos organik, tentunya teman-teman membutuhkan sampah organik.
Teman-teman bisa mulai mengumpulkan sampah organik yang ada di rumah.
Sebelum mulai mencari, pahami dulu apa saja yang bisa menjadi sampah organik.
Sampah organik tidak hanya sisa makanan atau makanan yang tidak layak makan, tapi juga kertas dan karton merupakan sampah organik.
Teman-teman juga bisa mencampurkan kertas atau karton yang tidak terpakai di dalam komposter.
Baca Juga: Waspada Tanaman Hias Cepat Mati, Ini 4 Kesalahan yang Harus Dihindari! Salah Satunya Masalah Pupuk
3. Olah Sampah Organik
Semua sampah organik yang terkumpul bisa dimasukan langsung ke komposter.
Untuk sampah berupa kertas atau karton harus dipotong kecil-kecil sebelum masuk komposter.
Pastikan komposter dalam kondisi gelap selama proses pembuatan kompos.
Teman-teman bisa juga menambahkan cairan bioaktivator untuk memberikan hasil kompos yang baik.
Untuk mendapatkan sampah organik, baiknya buat dua kantong sampah untuk memilah sampah setiap harinya.
Berikan satu kantong untuk sampah non organik yang nantinya dibuang ke TPA dan satu kantong untuk sampah yang akan diolah menjadi kompos.
Baca Juga: 2 Waktu yang Tepat Memberikan Pupuk dan Air, Jaga Tanaman tetap Sehat
4. Proses Pengomposan
Proses ini adalah tahap sampah berubah menjadi pupuk.
Diamkan sampah dalam wadah komposter selama beberapa minggu.
Setelah semua sampah berubah menjadi kecokatan dan hilang bentuk aslinya, kompos bisa diaplikasikan ke tanaman.
Selama proses ini teman-teman harus siap akan hewan-hewan yang mungkin bermunculan.
Selamat mencoba.
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,nationalgeographic.co.id |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR