Bobo.id - Sampah memang sudah menjadi masalah bagian banyak orang.
Teman-teman mungkin juga pernah memiliki masalah dalam mengolah sampah.
Sampah yang tidak diolah dengan baik akan menghasilkan polusi. Namun, mengolah dengan cara membakar juga bukan solusi yang tepat.
Baca Juga: 4 Tips Agar Hewan Pengganggu Tidak Datang Lagi, Salah Satunya Gunakan Tempat Sampah Tertutup
Ada banyak masalah yang bisa ditimbulkan dari membakar sampah.
Salah satu masalah yang timbul, yaitu polusi lingkungan hingga masalah kesehatan.
Asap dari pembakaran sampah tidak baik bila sampai terhirup.
Berikut efek buruk yang ditimbulkan saat membakar sampah rumah tangga di sekitaran rumah, dilansir dari DNR Wisconsin melalui Kompas.com:
Efek Buruk Membakar Sampah pada Lingkungan
Membakar sampah rumah tangga, plastik, dan kayu yang dicat berbahaya bagi lingkungan, karena bahan-bahan tersebut melepaskan bahan kimia beracun yang mencemari udara.
Udara yang tercemar karena asap pembakaran sampah dapat dihirup oleh manusia dan hewan, disimpan di tanah, serta terpapar ke permukaan air dan tanaman.
Sisa-sisa dari pembakaran bisa mencemari tanah dan air tanah, hingga dapat memasuki rantai makanan manusia melalui tanaman dan hewan ternak.
Bahan kimia tertentu yang dilepaskan oleh asap pembakaran sampah dapat tertimbun dalam lemak hewan, yang bisa berbahaya saat manusia mengonsumsi daging, ikan, dan produk susu.
Asap dan jelaga dapat menempuh jarak yang jauh.
Asap dan bau dari pembakaran sampah juga bisa mengganggu orang.
Bau dan sisa asap dapat masuk ke dalam rumah atau berdampak pada apa pun di luar rumah, seperti mobil atau cucian yang menggantung.
Gas yang dilepaskan oleh pembakaran sampah terbuka juga dapat menimbulkan korosi pada dinding logam dan merusak cat pada bangunan.
Baca Juga: Cara Mudah Membuat Kompos Organik Sendiri, Lakukan 4 Langkah Ini
Dampak Membakar Sampah Plastik
Beberapa bahan kimia paling berbahaya yang dibuat dan dilepaskan selama pembakaran adalah yang berasal dari pembakaran plastik, seperti dioksin.
Dioksin adalah zat berbahaya yang terbentuk saat produk yang mengandung klorin dibakar.
Bagian plastik yang tidak terbakar menjadi sampah di tanah, danau dan sungai.
Saat hancur, hewan dapat memakan plastik dan menjadi sakit.
Potongan plastik yang lebih besar dapat menjadi tempat berkembang biaknya penyakit, seperti dengan menjebak air yang menjadi habitat nyamuk.
Dampak Membakar Kayu dan Daun yang Berguguran
Ketika limbah rumah tangga, seperti kayu dan daun dibakar, mereka menghasilkan asap, yang mengandung uap dan partikel (tetesan padat dan cair tersuspensi di udara).
Polusi udara dari asap dapat berdampak pada kesehatan manusia.
Orang yang terpapar polutan udara ini dapat mengalami iritasi mata dan hidung, kesulitan bernapas, batuk, dan sakit kepala.
Orang dengan penyakit jantung, asma, emfisema atau penyakit pernapasan lainnya sangat sensitif terhadap polusi udara.
Masalah kesehatan lain yang diperburuk oleh pembakaran sampah termasuk infeksi paru-paru, pneumonia, bronkiolitis dan alergi.
Baca Juga: Jangan Lagi Buang Minyak Bekas Langsung ke Tempat Sampah, Ini Cara Membuang Minyak Bekas yang Benar
Dampak dari Pembakaran Sampah Plastik
Membakar sampah rumah tangga dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.
Bahan kimia beracun yang dilepaskan selama pembakaran sampah, termasuk nitrogen oksida, sulfur dioksida, bahan kimia organik yang mudah menguap (VOC) dan bahan organik polisiklik (POM).
Pembakaran plastik dan kayu olahan juga melepaskan logam berat dan bahan kimia beracun, seperti dioksin.
Bahan kimia lain yang dilepaskan saat membakar plastik termasuk benzo(a)pyrene (BAP) dan polyaromatic hydrocarbon (PAH), yang keduanya terbukti menyebabkan kanker.
Jika tas atau wadah pertanian terkontaminasi dengan pestisida atau zat berbahaya lainnya, itu juga akan terlepas ke udara.
Dari banyak masalah tersebut, teman-teman bisa mengolah sampah rumah tangga dengan lebih baik.
Berikut cara mengolah dan meminimalisir sampah rumah tangga.
1. Minimalisir Sampah Plastik
Teman-teman bisa mengurangi penggunaan sampah rumah tangga yang berbahan plastik.
Salah satu caranya yaitu dengan mengurangi penggunaan kantong plastik.
Untuk berbelanja, teman-teman bisa menggunakan kantong sendiri dari rumah yang berbahan kain.
Sedangkan untuk menyimpan barang-barang dapur, teman-teman bisa mengunakan wadah dengan bahan kaca.
Wadah dari bahan kaca lebih aman dan sehat untuk lingkungan.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Hilangkan Bau Tempat Sampah, Salah Satunya Pakai Pasir Khusus Kotoran Kucing
2. Buat Kompos
Mengolah sampah basah atau sampah organik bisa menjadi cara mengurangi jumlah sampah rumah tangga.
Teman-teman bisa mengolah sampah rumah tangga yang organik menjadi kompos.
Kompos itu, nantinya bisa digunakan kembali untuk menyuburkan tanah.
Kumpulkan sampah oraganik pada satu tempat dan tunggu sampai berubah menjadi komopo dalam beberapa bulan.
3. Gunakan Kembali Plastik
Mengunakan kembali barang dari bahan plastik bisa mengurangi jumlah sampah rumah tangga.
Wadah dari bahan plastik seperti gelas dan botol plastik bisa digunakan kembali untuk bercocok tanam.
Selain itu, teman-teman juga bisa menggunakan kembali kantong plastik untuk membuang sampah.
Baca Juga: Tak Hanya Mempercantik Halaman, Bunga Matahari Juga Bisa Dimanfaatkan untuk 4 Hal Ini
4. Bawa Botol Minum dan Tempat Makan
Teman-teman bisa meminimalisir penggunaan botol plastik dan tempat makan plastik dengan membawa alat makan pribadi.
Selain lebih mengurangi jumlah sampah, cara ini bisa membuat makanan dan minuman lebih higienis.
Ayo teman-teman mulai mengolah sampah dengan benar agar tidak ada penumpukan sampah.
(Penulis: Abdul Haris Maulana, Amirul Nisa)
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR