Bobo.id - Manusia dan banyak makhluk hidup lain membutuhkan air untuk bertahan hidup.
Tidak semua air yang ada di Bumi bisa dikonsumsi atau digunakan oleh manusia atau makhluk hidup lain.
Air dari hujan adalah salah satu jenis air yang bisa dikonsumsi karena termasuk air tawar.
Karena itu air hujan bermanfaat untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Baca Juga: Bukan Karena Air Hujan, Ternyata Ini yang Membuat Kita Rentan Sakit di Musim Hujan
Munculnya air hujan bukan secara tiba-tiba, namun ada proses panjang yang terjadi.
Proses terjadinya hujan masih berkaitan dengan siklus perputaran air.
Siklus terjadinya hujan ini juga berkaitan dengan perubahan benda.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui proses terjadinya hujan.
Evaporasi
Tahap pertama dari proses terjadinya hujan adalah evaporasi.
Evaporasi adalah proses penguapan air menggunakan panas suhu bumi dari matahari.
Panas matahari atau panas bumi bisa membuat air yang ada di permukaan sungai, danau, dan laut akan menguap.
Baca Juga: Kurangnya Awan dan Hujan, Ini Penjelasan Penyebab Fenomena Suhu Dingin di Indonesia
Uap air yang berbentuk butiran ini akan naik ke atmosfer dan menggumpal menjadi awan.
Saat suhu udara semakin panas, maka akan semakin banyak uap air yang ada di udara.
Jumlah uap yang banyak ini bisa menjadi penyebab turunnya hujan yang sangat deras.
Kondensasi
Tahap kedua adalah kondensasi. Kata kondensasi merupakan bahasa latin Condensare yang memiliki makna tertutup.
Kondensasi di sini merupakan tahap perubahan uap air menjadi partikel es.
Walau begitu, partikel es yang dihasilkan sangatlah kecil.
Partikel itu terbentuk karena suhu dingin pada atmosfer bagian atas.
Lama kelamaan, partikel es akan berubah menjadi awan dan jumlah partikel esnya terus bertambah.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD: Contoh Sikap Menghargai Keberagaman dan Sikap Kurang Menghargai Keberagaman
Jumlah partikel es yang terus bertambah akan membuat awan menjadi hitam.
Presipitasi
Lalu tahap terakhir adalah presipitasi.
Pada tahap ini, gumpalan awan yang merupakan kumpulan partikel es akan mencair.
Butiran es pada awan akan mencari menjadi titik hujan di Bumi.
Hujan tidak turun langsung di tempat uap air didapatkan.
Tapi hujan akan jatuh di tempat lain, karena tiupan angin.
Awan yang terbentuk pada proses sebelumnya bisa tertiup angin dan berpindah tempat.
Proses ini akan terjadi saat, awan sudah tidak sanggup menahan partikel es dari uap air.
Hujan yang turun pun akan bervariasi sesuai dengan lokasi awan yang menurunkan hujan.
Baca Juga: Contoh Sikap yang Sesuai dengan Pancasila Sila Ke-1 di Keluarga, Materi Kelas 4 SD
Hujan gerimis akan terjadi dari awan dangkal.
Sedangkan hujan deras akan diturunkan oleh awan dengan ketinggian menengah atau sangat tinggi.
Hal itu bisa terjadi karena tingkat ketinggian mempengaruhi suhu udara.
Pada posisi awan yang sangat tinggi, bisa dimungkinkan bukan air yang diturunkan tapi butiran salju atau es.
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,gramedia.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR