1. Pengelompokan Tumbuhan Monokotil
Selanjutnya tumbuhan monokotil juga dikelompokkan lagi berdasarkan sukunya. Berikut pengelompokan tanaman monokotil:
- Anggrek-angrekan (Orchidaceae): mempunyai ciri daun yang berdaging dan letaknya berseling dua baris, dan mempunyai akar rimpang.
- Pinang-pinangan (Arecaceae): salah satunya pohon kelapa. Mempunyai akar serabut, daun sejajar, dan bijinya tidak terbelah.
- Jahe-jahean (Zingiberaceae): mempunyai akar rimpang, bunganya ada sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.
- Pisang-pisangan (Musaceae): datangnya tidak berkambium, tetapi bentuknya pelepah. Daunnya tunggal dan tulang daunnya sejajar.
- Rerumputan (Poaceae): daunnya mempunyai tulang daun sejajar dan menempel pada batang, berakar serabut, batangnya tidak berkambium.
- Nanas-nanasan (Bromeliaceae): mempunyai akar serabut, batangnya lunak dan tidak berkambium, daunnya sejajar, dan bijinya tidak membelah.
Baca Juga: Pengertian Kambium, Fungsi, Ciri, dan Contoh pada Tanaman
Kita sering sekali menemukan tumbuhan monokotil di lingkungan sekitar. Seperti di sawah kita menemukan tumbuhan monokotil, yaitu biji padi dan biji jagung.
Ada juga pisang yang mempunyai biji monokotil dan bumbu dapur seperti jahe, kunyit, dan lain-lain. Berikut contoh-contoh lain dari tumbuhan monokotil:
- Kelapa
Kelapa masuk ke dalam suku palem-paleman. Jika dilihat kita akan menemukan ciri-ciri sebagai tumbuhan monokotil. Seperti mempunyai akar serabut, daun sejajar, dan bunga majemuk.
- Jagung
Jagung masuk ke dalam suku rerumputan. Jagung juga mempunyai akar serabut, berbiji satu, daun tunggal, dan batang tidak berkambium.
- Padi
Biji padi atau beras yang biasanya kita konsumsi, jika dilihat mempunyai akar serabut, batang tidak berkambium, dan daunnya sejajar.
- Melinjo
Melinjo selain daun muda yang bisa dikonsumsi, bijinya juga bisa dikonsumsi sebagai keripik. Biji melinjo berbiji tunggal dengan terbungkus kulit luar. Maka, melinjo termasuk tumbuhan monokotil.
Source | : | Kompas.com,gramedia.com,kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR