Bobo.id - Tomcat adalah salah satu jenis semut yang kehadirannya cukup membahayakan.
Hewan satu ini memiliki racun yang bisa membahayakan manusia.
Tomcat biasa muncul pada akhir musim hujan dan bisa muncul di mana saja termasuk kamar tidur dan kasur.
Memiliki tubuh berwarna hitan dan oranye pada bagian perut, hewan ini perlu untuk dihindari.
Baca Juga: Macam-Macam Cara Melindung Diri pada Tumbuhan, dengan Getah hingga Racun
Hewan ini memang tidak menyerang secara tiba-tiba, namun ukurannya yang kecil sering kali membuat kita secara tidak sadar menyentuhnya.
Sentuhan teman-teman akan dianggap sebagai serangan, sehingga membuat hewan tersebut melakukan pertahanan.
Pertahanan yang dilakukan tomcat adalah mengeluarkan racun dari tubuhnya.
Racun pada tubuh tomcat yang mengenai kulit manusia akan menyebabkan iritasi.
Untuk itu teman-teman harus waspada dan sebisa mungkin membersihkan rumah secara menyeluruh.
Berikut ada beberapa cara yang bisa teman-teman lakukan untuk mengusir tomcat.
Cegah Tomcat Masuk ke Dalam Rumah
Cara pertama yang bisa teman-teman lakukan adalah menutup setiap celah yang ada di rumah.
Celah-celah kecil di dinding atau pintu rumah bisa menjadi jalan untuk tomcat masuk ke dalam rumah.
Lalu kurangi juga penerangan pada malam hari.
Kondisi terang bisa membuat tomcat bergerak bebas pada malam hari.
Selain itu, teman-teman tidak disarankan duduk di bawah lampu pada malam hari.
Pada malam hari, tomcat suka berkumpul di bawah sinar lampu.
Baca Juga: Jangan Sampai Terulang, Ini 5 Kesalahan Pemula saat Menanam Bunga
Saat malam hari, teman-teman juga bisa melindungi diri dengan menggunakan lotion anti serangga.
Selain itu, pada musim penghujan teman-tema bisa menggunakan kelambu.
Kelambu akan menjaga teman-teman saat tidur di malam hari dari nyamuk dan juga tomcat.
Saat teman-tema menemukan tomcat, jangan langsung membunuhnya.
Membunuh tomcat harus dilakukan dengan cara dipencet.
Dan saat teman-teman melakukan itu, tomcat mungkin sudah mengeluarkan racun dari dalam tubuhnya.
Sehingga racun tersebut dapat mengenai kulit teman-teman.
Bahaya Tomcat
Hewan sejenis semut ini bukan hanya mengeluarkan racun yang menyerang kulit.
Racun pada hewan ini juga bisa menyerang mata dan bagian tubuh lainnya.
Hewan tersebut bisa mengeluarkan racun yang menyebabkan iritasi dan peradangan kulit yang cukup berat.
Racun pada hewan ini bernama pederin yang bisa menimbulkan masalah kulit dengan beberapa gejala.
- Kemerahan
- Sensasi perih dan terbakar pada kulit
- Rasa gatal dan iritasi kulit
- Kulit melepuh
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Semut, Hewan Mungil Penyuka Manis yang Punya Sistem Kasta
Gejala-gejala tersebut akan bertahan selama 10 hari.
Namun, racun tersebut bisa juga menyebar ke bagian tubuh lain dan menyebabkan iritasi.
Pada kondisi yang lebih parah, gejala yang muncul bisa sampai demam serta muntah.
Pertolongan Pertama Gigitan Tomcat
Saat mendapat serangan dari tomcat, ada pertolongan pertama yang bisa teman-teman lakukan.
Pertama, teman-teman bisa membersihkan area kulit yang terkena racun menggunakan sabun dan air mengalir.
Cara ini dilakukan untuk menghindari infeksi luka dan mengurangi jumlah racun yang masuk dalam kulit.
Lalu, kompres luka dengan menggunakan air dingin.
Gunakan kantung es, dan kompres bagian yang terluka untuk mengurangi rasa sakit dan gatal yang ditimbulkan.
Baca Juga: Bikin Cicak Kapok Balik Lagi, Gunakan 5 Bahan Ini untuk Mengusir Cicak dari Rumah
Setelah dikompres, teman-teman bisa memberikan obat antiseptik yang mengandung iondine atau salep hidrokortison dengan dosis rendah.
Selain salep tersebut, bisa juga menggunakan krim aloe vera yang bisa mengatasi iritasi, sekaligus melembabkan luka.
Nah, itu tadi cara menghindari tomcat, hingga cara mengatasi seranganan racun dari hewan kecil tersebut.
Pastikan teman-teman menjaga kebersihkan tempat tinggal terlebih kamar tidur agar terhindar dari tomcat.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,hellosehat.com,alodokter.com,popmama.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR