Bobo.id - Fenomena ekuinoks bisa terjadi dua kali dalam setahun, lo, yaitu saat bulan maret dan bulan september.
Karena terjadi dua kali, fenomena ini sering dikenal dengan sebutan ekuinoks maret dan ekuinoks september.
Tapi, apakah teman-teman tahu fenomena ekuinoks itu?
Fenomena ekuinoks adalah fenomena alam yang terjadi ketika garis khatulistiwa berimpitan dengan lintasan semu harian matahari.
Fenomena ini menyebabkan bumi menjadi tegak. Sehingga tidak ada belahan bumi yang condong ke arah matahari.
Kemudian, hal ini mengakibatkan garis batas siang dan malam saling berimpitan dengan garis bujur.
Dikutip dari kompas.com, Andi Pangerang, selaku peneliti di Pusat Riset Sains mengatakan, ada salah pengertian ketika bumi mengalami fenomena ekuinoks.
Banyak orang yang beranggapan bahwa adanya fenomena alam tersebut, mengakibatkan durasi siang dan malam seimbang, yaitu sama-sama 12 jam.
Sebelum menjawab benar atau tidak. Teman-teman harus mengetahui pengertian durasi malam dan siang terlebih dahulu.
Durasi siang adalah waktu yang terhitung sejak matahari terbit hingga matahari terbenam.
Sedangkan durasi malam adalah waktu yang terhitung sejak matahari terbenam hingga matahari terbit kembali.
Selama fenomena ekuinoks terjadi, durasi siang dan malam sama-sama dua belas jam itu tidak benar.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Salah satunya karena pembiasan atmosfer.
Pembiasan ini justru menimbulkan perbedaan durasi waktu antara siang dan malam.
Baca Juga: 2 Hari Lagi Ada Peristiwa Ekuinoks, Apa Pengaruhnya bagi Penduduk Bumi?
Saat fenomena ekuinoks berlangsung, maka cakrawala atau ufuk akan terlihat lebih rendah dibandingkan dengan ufuk atau cakrawala sejati.
Hal ini menyebabkan waktu terbit matahari menjadi lebih cepat dari biasanya.
Sementara itu, waktu terbenamnya matahari akan lebih lambat, jika dibandingkan dengan waktu biasanya.
Di daerah sekitar khatulistiwa, adanya fenomena ekuinoks ini mengakibatkan selisih waktu terbit dan terbenam sebanyak dua menit.
Hal ini disebabkan karena adanya pembiasan di ufuk sebanyak 34 menit.
Andi Pangerang juga menambahi bahwa saat fenomena ekuinoks terjadi, kota paling utara di dunia, yakni Longyearbyen, Norwegia mempunyai durasi siang sebesar 12 jam 32 menit.
Baca Juga: Setelah Ekuinoks, Ada Gerhana Satelit atau Sun Outage, Apa Itu, ya?
Perlu diketahui bahwa baik di kutub utara ataupun kutub selatan, Matahari akan terlihat mengitari bumi di sekitar ufuk atau cakrawala saat ekuinoks September.
Dengan begitu, durasi siang akan lebih panjang dibanding dengan durasi malam, perbedaan ini terjadi saat fenomena ekuinoks berlangsung.
Tonton video ini, Yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ikawati Sukarna |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR