Bobo.id - Kisah mengharukan kali ini datang dari seekor anjing betina yang datang ke klinik untuk melahirkan.
Bukan dengan pemiliknya, anjing itu datang dengan berjalan kaki sendiri.
Peristiwa yang terjadi di Cariacica, yaitu di negara bagian dari Espirinto Santo, Brasil bukan hanya tentang seorang ibu anjing yang melahirkan, tapi juga tentang ayah dari para calon bayi.
Diceritakan di Boredpanda.com, pada awal bulan ini sebuah kamera keamanan menangkap gambar seekor anjing betina yang hamil berjalan ke arah klinik dokter hewan.
Baca Juga: Haru dan Berakhir Bahagia, Ini Kisah Seekor Anjing yang Berhasil Diselamatkan dari dalam Gua
Seorang dokter hewan bernama João Áureo Rodrigues de Oliveira pun keluar saat melihat anjing betina yang kemudian disebutnya dengan nama Amiga.
Dokter memeriksa Amiga dan mengetahui bahwa anjing tersebut sedang dalam kondisi hamil dan membutuhkan pertolongan untuk melahirkan.
Ia langsung membawa Amiga masuk ke dalam klinik untuk membantu proses kelahiran.
Amiga membuat orang-orang di klinik hewan terharu karena kepintarannya.
Dalam posisi hamil dan akan segera melahirkan, Amiga tahu ke mana harus pergi mencari pertolongan.
Kehebatan Amiga dalam mempertahankan anak-anaknya menjadi perhatian orang di klinik.
Pada proses persalinan itu, Amiga melahirkan 6 anak anjing yang lucu.
Baca Juga: Ingin Peliharan Anak Anjing? Ketahui Dulu 3 Hal Penting Ini
Bukan hanya kejadian itu saja yang mengejutkan dan mengharukan.
Setelah Amiga masuk ke dalam klinik untuk melahirkan, datang seekor anjing jantan ke klinik.
Anjing tersebut hanya berdiri di depan klinik hewan, seperti menunggu sesuatu.
Seperti sedang berjaga, anjing tersebut menarik perhatian sang dokter.
Menurut dokter yang menangani Amiga, anjing jantan itu adalah ayah dari anak-anak si ibu baru.
Kini keluarga itu sudah berkumpul dan menunggu untuk diadopsi.
Dokter João Áureo Rodrigues de Oliveira bercerita juga tentang kondisi hewan-hewan liar yang ada di dunia terutama di Brasil selalu dalam kondisi menyedihkan.
Ia menjelaskan betapa menyedihkannya hewan tidak memiliki rumah dan keluarga atau bahkan tempat aman agar terawat.
Namun, di sisi lain, sang dokter merasa masih ada banyak orang yang masih mau memberikan perhatian kepada hewan-hewan liar seperti Amiga.
Baca Juga: Anjing Takut Kembang Api? Bisa Jadi Ini Fobia, Kenali 4 Fobia pada Anjing
Tetapi bagi sang dokter kisah Amiga adalah cerita untuk hewan yang pintar karena tahu ke mana harus datang mencari pertolongan.
Sang dokter juga mengaku langsung memberikan perawatan suka rela pada Amiga saat bertemu dengannya di depan klinik.
Bahkan kejutan kedatangan ayah dari anak Amiga juga membuat sang dokter terharu.
Ia kemudian berpesan untuk banyak orang yang tentang merawat hewan peliharaan yang dimiliki dengan baik.
Dokter berharap orang-orang yang memutuskan memiliki hewan peliharaan harus bisa dan mau merawat hewan peliharaannya.
Menurutnya, hewan peliharaan adalah tanggung jawab yang besar dan bukan mainan yang bisa dimainkan setiap saat.
Hewan peliharaan adalah makhluk hidup yang layak untuk hidup dan bahagia.
Lalu, dokter juga memberikan saran kepada orang-orang untuk tempat mencari hewan peliharaan yang tepat.
Baginya berkunjung ke pusat penampungan hewan di kota adalah hal yang tepat.
Di sana, teman-teman bisa menemukan hewan peliharaan yang menakjubkan seperti keluarga Amiga.
Bahkan, hewan peliharaan yang didapat dari penampungan akan mengetahui cara berterima kasih dan bersyukur kepada orang yang membawanya pulang.
Hewan tersebut akan mampu menjadi teman baik seumur hidupnya dan selalu berada di sisi pemiliknya.
Nah, itu tadi kisah mengharukan keluarga Amiga seekor anjing liar yang mencari cara untuk melahirkan anak-anaknya.
Kini Amiga dan keluarganya sedang berada di penampungan hewan dan menunggu pemilik baru untuk mengadopsinya.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | bored panda |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR