Bobo.id - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua telah resmi dibuka oleh Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada hari Sabtu (2/10/2021) di Stadion Lukas Enembe.
Acara yang diselenggarakan setiap 4 tahun sekali ini akan berlangsung di stadion yang disebut sebagai salah satu stadion termegah di Indonesia.
Untuk mengunjungi stadion ini, teman-teman hanya perlu melakukan perjalanan sekitar 8,9 kilometer atau 16 menit dari Badar Udara internasional Sentani.
Stadion yang megah ini dibuat dengan standar yang cukup tinggi hingga mendapatkan sertifikasi kelas 1 dengan standar Federasi Atletik Internasional atau disebut IAAF.
Untuk mengenali berbagai keistimewaan dari Stadion Lukas Enembe ini, simak penjelasan berikut.
Baca Juga: Fakta Menarik di Balik Api Abadi PON XX Papua, Ternyata Dibawa Keliling ke 5 Wilayah Adat di Papua!
1. Bentuk Bunga Mekar
Stadion Lukas Enembe ini dibuat dengan arsitektur yang unik dan megah.
Bila teman-teman melihat stadion ini dari kejauhan, maka stadion Lukas Enembe ini akan terihat seperti sebuah bunga yang mekar.
Teman-teman juga bisa memperhatikan fasad penopang bangunan stadion tersebut yang dihias dengan sangat cantik.
Hiasan yang digunakan pun motif khas Papua sehingga semakin menunjukan identitasnya sebagai salah satu ikon dari wilayah Indonesia timur.
Tidak jauh dari stadion utama, teman-teman bisa menemukan sebuah bangunan yang memiliki bentuk seperti rumah honai yang merupakan rumah adat khas Papua.
Bangunan itu diberi nama Istora Papua Bangkit.
Pemerintah pun membangun stadion itu dengan memilih lokasi paling strategis.
Bangunan stadion tersebut berada di jalan utama yang menggabungkan Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
Untuk membuat stdion yang megah ini dipelukan waktu yang cukup yang tidak sebentar.
Dengan biaya mencapai Rp 1,3 triliun pemerintah membutuhkan waktu 3 tahun untuk menyelesaikan pembangunan stadion megah ini.
Baca Juga: Yuk, Coba Buat Stadium Bola Mini dari Barang Bekas di Sekitarmu!
2. Stadion Termegah Kedua di Indonesia
Dengan bangunan yang megah dan fasilitas yang lengkap, Stadion Lukas Enembe mendapat julukan sebagai stadion termegah kedua di Indonesia.
Sedangkan stadion termegah pertama masih ada pada Stadion Utama Glora Bung Karno.
Karena kemewahannya, stadion Lukas Enembe ini menjadi tempat olahraga termegah yang ada di Papua.
Bahkan stadion ini juga menjadi salah satu nominasi Stadion Terbaik Dunia pada 2019 menurut versi situs StadiumDB.com.
3. Teknologi Canggih
Tidak hanya dibuat dengan desain bangunan yang megah, stadion ini juga dilengkapi dengan teknologi yang canggih.
Pada stadion ini terdapat teknologi berupa pencahayaan pintar yang mengikuti alunan musik.
Bahkan semau yang ada di stadion Lukas Enembe ini sudah sesuai dengan standar FIFA (Federation International de Football Association).
Bagian rumput pada stadion ini merupakan rumput manila yang terbaik.
Hampir semua fasilitas pendukung pun sudah sesuai dengan standar stadion kelas dunia.
Sedangkan untuk daya tampung, stadion ini bisa menampung 42 ribu orang.
Baca Juga: Pekan Olahraga Nasional Dimulai, Ini Arti Slogan 'Torang Bisa' dalam PON Papua
4. Sempat Berganti Nama
Hal menarik terakhir dari stadion ini adalah nama yang digunakan.
Nama dari stadion ini pada awalnya bukanlah Lukas Enembe.
Stadion ini pada awalnya diberi nama Stadion Papua Bangkit.
Namun nama itu diganti dan memilih menggunakan nama Lukas Enembe. Nama ini diambil dari nama Gubernur Papua.
Pemilihan nama itu karena Gubernur Papua, Lukas Enembe memiliki peran yang penting dalam terpilihnya Papua sebagai tuan rumah PON XX tahun 2021 ini.
Karena itu, sebagai bentuk penghormatan stadion mega itu diberi nama yang sama dengan nama Gubernur Papua.
Nah, itu tadi empat hal yang menarik dari stadion Lukas Enembe yang menjadi tempat berlangsungnya PON XX.
PON XX pun sudah diresmikan dan kini sudah mulai berlangsung berbagai perlombaan dari semua cabang olahraga.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR