Bobo.id - Bantal, guling, dan kasur adalah barang-barang yang kita gunakan setiap hari saat tidur.
Sayangnya, bantal, guling, dan kasur bisa menjadi sarang berbagai kuman, bakteri, dan kotoran seperti kulit mati.
Inilah sebabnya, kita perlu membersihkan bantal, guling, dan juga kasur secara rutin.
Tidak hanya membersihkan secara rutin, ketiganya juga harus diganti jika sudah dipakai selama beberapa waktu tertentu, nih.
Baca Juga: Bisa Tingkatkan Konsentrasi, Ini Waktu Tidur Siang yang Tepat
Beberapa kotoran yang bisa menempel di bantal, guling, dan kasur adalah debu dan tungau.
Tahukah kamu? Debu dan tungau punya berbagai dampak buruk untuk kesehatan kita, lo.
Cari tahu apa saja dampak tungau dan debu yang menempel di bantal, guling, serta kasur untuk kesehatan, yuk!
Bantal, Guling, dan Kasur yang Tidak Rutin Diganti Bisa Dipenuhi Tungau dan Debu
Meski kelihatannya masih bersih, ternyata bantal, guling, dan kasur yang teman-teman pakai bisa saja sangat kotor.
Contohnya saja bantal yang sudah digunakan selama lebih dari dua tahun akan dipenuhi oleh debu, tungau, dan sel-sel kulit mati.
Bahkan berbagai kotoran ini jumlahnya bisa mencapai sekitar 10 persen dari berat bantal yang teman-teman gunakan, lo.
Debu, tungau, dan sel-sel kulit mati ini mungkin tidak terlihat dengan mata, tapi jika dilihat menggunakan mikroskop, maka ada banyak kotoran di bantal yang teman-teman gunakan.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Alergi dan Masalah Pernapasan, Ini Cara Mudah Cegah Debu Berkumpul di Kamar
Dampak Tungau dan Debu pada Bantal, Guling, dan Kasur bagi Kesehatan
Ukuran tungau dan debu yang sangat kecil ini bisa mengganggu kesehatan kita.
Misalnya saja bersin-bersin, mata terasa gatal dan berair, hingga sakit tenggorokan bisa dialami karena tungau dan debu ini.
Debu dan tungau ini juga bisa berdampak pada seseorang yang memiliki alergi atau kulit yang sensitif.
Berbagai penyakit atau gangguan kesehatan ini bisa terjadi saat tungau dan debu terhirup melalui saluran pernapasan saat kita tidur.
Namun ternyata, bukan debu dan tungau langsung yang menyebabkan kita sakit, nih, teman-teman.
Sakit yang dialami saat bantal, guling, dan kasur kotor adalah karena kotoran tungau yang ada di bantal.
Kotoran tungau yang ada di bantal mengandung enzim yang menyebabkan berbagai penyakit, terutama penyakit pernapasan dan penyakit kulit.
Jangan Lupa Jemur dan Ganti Bantal, Guling, serta Kasur
Agar bantal, guling, dan kasur tidak dipenuhi debu dan tungau, maka kita harus rutin menjemur atau menggantinya, nih, teman-teman.
Baca Juga: Tak Pusing Lagi, Ini 3 Ide Rak Sepatu agar Tidak Berantakan dan Enak Dilihat
Para pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengganti bantal dan guling setidaknya dua kali setahun atau setiap enam bulan sekali.
Mengganti bantal dan guling secara rutin tidak hanya baik untuk kesehatan saluran pernapasan dan kulit saja, teman-teman.
Bantal dan guling juga sebaiknya diganti secara rutin karena bantal bisa saja sudah kehilangan kemampuannya untuk menyangga kepala, yang membuat tidur jadi tidak nyaman.
Menjemur bantal, guling, dan kasur di bawah sinar matahari langsung juga bisa menjadi cara yang tepat untuk mengurangi tumpukan debu, tungau, dan kotoran lain.
O iya, jangan lupa juga untuk mengganti sarung bantal, sarung guling, dan seprai kasur secara rutin, ya.
Tonton video ini juga, yuk!
-----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR