Dikelas 67, Eko Yuli Irawan bertemu dengan tiga lifter senior, Muhammad Yasin (Jawa Tengah), Triyatno (Kalimantan Timur) dan Deni (Bengkulu).
Ketiganya juga merupakan wakil Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Pada angkatan snatch, ia berhasil meraih angkatan tertinggi 143 kg.
Sementara saat angkatan clean and jerk, ia berhasil mencatatkan 170 kg.
Dari awal Eko Yuli Irawan memang menyasar jumlah angkatan maksimal di snatch sebagai bagian strategi, sehingga bisa mengatur jumlah angkatan selanjutnya.
Taktiknya sukses membuat lifter-lifter lain tak lagi melirik emas karena terdistraksi gap angkatan di snatch.
Baca Juga: 5 Atlet Dari Kontingen DKI Jakarta Terkena COVID-19, Dikhawatirkan Terpapar Varian Baru COVID-19
Sehingga mengambil langkah aman untuk mengejar posisi yang realistis.
Sementara itu Eko Yuli Irawan mengatakan perubahan kelas ke nomor 67 ini hanya kondisional di PON XX 2021 saja.
Ketiga event internasional dia akan tetap fokus ada kelas 61.
Klasemen
Setelah keberhasilan Eko Yuli Irawan dalam cabor angkat besi, Jatim berhasil bertahan dan menambah jumlah medali emas.
Kini medai emas prolehan Jatim sudah mencapai 127 medali dengan rincian 49 emas, 40 perak, dan 38 perunggu.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR