Bobo.id - Seseorang dapat mengalami kenaikan status sosial dalam hidupnya, ini yang dinamakan mobilitas sosial vertikal.
Apakah yang dimaksud dengan mobilitas sosial?
Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.
Misalnya, seseorang yang mengalami perubahan kedudukan status sosial baik dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, maupun sebaliknya.
Baca Juga: Syarat dan Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
Contoh ketika seorang guru naik jabatan menjadi seorang kepala sekolah. Ini merupakan salah satu bentuk mobilitas sosial.
Mobilitas sosial juga dipengaruhi oleh adanya interaksi sosial antar masyarakat. Jika tidak ada interaksi sosial maka tidak akan terjadi mobilitas sosial.
Mobilitas sosial memiliki beragam bentuk, salah satu contohnya adalah mobilitas sosial vertikal.
Yuk, pelajari mobilitas sosial vertikal lebih lengkap dengan memperhatikan penjelasan berikut ini.
Pengertian Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat.
Mobilitas vertikal dibedakan menjadi dua, yaitu vertikal ke status yang lebih tinggi maupun lebih rendah.
Berikut ini penjelasan mengenai keduanya.
1. Mobilitas Vertikal ke Atas (Social Climbing)
Mobilitas vertikal ke atas adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang.
Atau naiknya status orang-orang dari status sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi.
Contoh dari mobilitas vertikal ke atas adalah sebagai berikut ini.
- Karyawan yang naik jabatan menjadi kepala bagian atau jabatan yang lebih tinggi lainnya.
- Guru yang naik jabatan menjadi kepala sekolah.
- Walikota yang naik jabatan menjadi Gubernur.
Baca Juga: Macam-Macam Faktor Pendorong Terjadinya Kegiatan Mobilitas Sosial
- Seorang siswa yang baru lulus sekolah dan diterima di perguruan tinggi terkemuka.
Terjadinya mobilitas secara vertikal ke atas ini dipengaruhi oleh berbagai hal. Misalnya, pendidikan, semangat dan tekad, hingga faktor ekonomi.
Dengan ekonomi yang stabil, seseorang bisa mendapatkan jenjang pendidikan yang tinggi.
Namun, seseorang yang pandai dan rajin belajar juga mendapat kesempatan yang sama, karena adanya beasiswa.
2. Mobilitas Vertikal ke Bawah (Social Sinking)
Mobilitas vertikal ke bawah adalah proses penurunan status atau kedudukan seseorang.
Proses ini juga akan menimbulkan perubahan hak dan kewajiban. Contoh dari mobilitas vertikal ke bawah adalah sebagai berikut ini.
- Bangkrutnya sektor perekonomian seorang pengusaha.
- Turunnya jabatan seorang kepala sekolah sebelum berakhirnya masa jabatan.
- Seorang pengusaha sukses memulai kembali bisnis kecil karena sudah tidak punya modal yang cukup.
- Seseorang karyawan yang kehilangan pekerjaan karena mengalami PHK massal.
Baca Juga: Macam-Macam Faktor Penghambat Terjadinya Kegiatan Mobilitas Sosial
Mobilitas vertikal ke bawah ini dapat terjadi karena berbagai faktor, baik dari luar maupun dari dalam dirinya sendiri.
Misalnya, seseorang yang bangkrut dari usahanya karena faktor lingkungan merupakan contoh terjadinya mobilitas vertikal ke bawah dari faktor luar.
Faktor lingkungan tersebut bisa jadi karena terlalu banyak persaingan, kebutuhan masyarakat dan produk yang ditawarkan tidak berhubungan, dan lain sebagainya.
Sedangkan faktor dari dalam terjadinya mobilitas vertikal ke bawah adalah ketika seseorang tidak bisa mengemban tanggung jawab dengan baik, dan kehilangan jabatan mereka.
Nah, itulah beberapa contoh mobilitas vertikal baik ke atas maupun mobilitas vertikal ke bawah, teman-teman.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR