Bobo.id - Saat sedang sakit, sering kali obat diberikan dalam bentuk cairan yang disuntik ke tubuh.
Atau, suntik juga dilakukan untuk memberikan vaksin, seperti pemberian vaksin COVID-19 yang sedang dilakukan pemerintah.
Walau proses menyuntik terjadi dengan cepat dan hanya menimbulkan rasa seperti digigit semut, nyatanya ada efek nyeri setelahnya.
Banyak orang akan mengalami rasa nyeri saat disuntik, apalagi jika suntikan itu adalah vaksin.
Baca Juga: Atasi Ketakutan pada Suntikan dengan 4 Cara Ini, Termasuk Lemaskan Otot Hingga Hadapi Ketakutan
Meski begitu, rasa nyeri setiap orang bisa berbeda-beda, karena kekuatan antibodi setiap orang berbeda.
Lalu apa sebenarnya penyebab nyeri setelah suntik? Bagaimana cara menangani rasa nyeri tersebut?
Berikut penyebab rasa nyeri dan cara mengatasinya.
Penyebab Nyeri Setelah Suntik
Rasa nyeri atau sakit setelah suntik merupakan efek samping yang bisa terjadi.
Namun, lama waktu rasa nyeri dan tingkat rasa sakit akan berbeda-beda tergantung jenis obat yang diberikan.
Bila teman-teman mendapatkan suntikan berupa vaksin, umumnya rada nyeri akan dirasakan selama satu hingga dua hari.
Selain nyeri, beberapa orang bisa juga merasakan gejala alergi seperti gatal, kemerahan, dan pembengkakan pada area suntikan.
Teman-teman tidak perlu khawair, karena semua gejala itu akan menghilang dengan sendirinya.
Penyebab nyeri atau gejala alergi yang muncul setelah disuntikan vaksin disebabkan sistem imun yang bekerja.
Vaksin biasanya berisi virus yang tidak aktif, sehingga saat virus masuk ke dalam tubuh, maka akan ada perlawanan dari antibodi.
Antibodi akan berusaha melawan virus dengan memunculkan respon alergi.
Baca Juga: Dokter Mengoleskan Alkohol Sebelum Menyuntik, Apa Tujuannya, ya? #AkuBacaAkuTahu
Respon ini pun bisa berbeda-beda sesuai antibodi setiap orang, ya.
Untuk mengatasi rasa nyeri setelah disuntik, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Cara Mengatasi Nyeri Setelah Suntik
1. Kurangi Aktivitas
Setelah mendapatkan suntikan, sebaiknya kurangi aktivitas pada area yang disuntik.
Karena itu, saat akan mendapatkan suntikan vaksin, mintalah perawat memberikan pada lengan yang jarang digunakan beraktivitas.
Bila teman-teman aktif dengan tangan kanan, mintalah disuntik pada tangan kiri.
Sedangkan untuk orang yang aktif dengan tangan kiri, mintalah suntikan di tangan kanan.
Bila suntikan diberikan pada tangan yang aktif, teman-teman bisa merasakan rasa sakit yang lebih parah.
Selain itu, kurangi kegiatan pada area tangan yang sudah disuntik.
Cukup lakukan gerakan ringan dan perlahan agar vaksin bisa menyebar secara merata ke seluruh tubuh.
Baca Juga: Pernah Merasakan Lengan Nyeri Setelah Disuntik? Ada Hubungannya dengan Sistem Imun, lo
2. Kompres
Walau rasa nyeri bisa hilang dengan sendirinya, teman-teman bisa menggunakan kompres untuk mengurangi rasa sakit.
Gunakan handuk atau kain bersih dan basahi dengan air hangat atau dingin. Lalu kompreskan pada area yang disuntik.
Kompres ini akan membantu mengurangi reaksi alargi seperti gatal, kemerahan, hingga pembengkakan.
3. Obat Pereda Nyeri
Bila teman-teman kahwatir akan rasa nyeri setelah suntik, konsumsi obat pereda nyeri sebelum melakukan suntikan.
Obat pereda nyeri bisa diminum dua jam sebelum disuntik.
Setelah disuntik, kompres area suntikan dengan air dingin atau hangat. Bila rasa nyeri masih muncul, minum satu dosis obat nyeri.
Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat nyeri ini, ya.
4. Konsultasi Dokter
Konsultasi dengan dokter perlu dilakukan bila reaksi yang muncul berbeda dari alergi.
Bila teman-teman merasakan nyeri hingga demam atau gejala alergi muncul secara tidak wajar, segera hubungi dokter.
Sebelum mendapatkan suntikan ada baiknya, teman-teman mengetahui prosedur yang benar.
Dengan begitu, teman-teman bisa saling memantau proses pemberian suntikan.
Tahap Menyuntik yang Benar
Prosedur pemberian suntikan atau injeksi sudah diatur oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Bila suntik tidak dilakukan sesuai prosedur, maka bisa berbahaya, lo. Bahkan suntikan bisa menjadi penyebab penyebaran virus berbahaya.
Saat melakukan sebuah suntikan, jarum suntik yang digunakan harus steril dan dalam keadaan baru.
Petugas kesehatan juga harus mengusap area yang akan disuntik dengan alkohol 70 persen atau alkohol usap.
Hal ini bertujuan membersihkan area kulit yang akan disuntik.
Lalu, cairan yang berisi obat atau vaksin akan dimasukan ke dalam tubuh melalui jarum suntik.
Setelah semua cairan masuk dalam tubuh, jarum suntik akan dicabut perlahan dan bekas suntikan akan ditutup dengan perban steril.
Selama proses suntik, semua semua alat dipastikan bersih agar tidak ada kuman yang ikut masuk ke dalam tubuh.
Nah, itu tadi prosedur, efek samping, dan cara mengatasi nyeri setelah suntik.
Teman-teman harus melakukan penanganan yang tepat agar rasa sakit tidak berkepanjangan.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | hellosehat.com,Halodoc.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR