Bobo.id - Memasuki musim penghujan di bulan November, beberapa daerah di Indonesia dilanda banjir.
Dilansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir disebabkan oleh intensitas curah hujan yang meningkat.
Sebelumnya BMKG memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai La Nina pada beberapa daerah mulai awal Agustus 2021 hingga Februari 2022.
Fenomena La Nina berdampak pada kenaikan intensitas hujan dan dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 3, Apa Penyebab Terjadinya Banjir?
Fenomena La-Nina adalah salah satu fenomena pola iklim yang terjadi di Samudra Pasifik, dan memengaruhi cuaca di seluruh dunia.
Saat terjadi fenomena La Nina angin pasat berembus lebih kencang dari biasanya, sehingga mendorong lebih banyak air hangat ke wilayah Asia.
Sedangkan, bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi.
Atau dengan kata lain, bencana hidrometeorologi dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan meteorologi seperti angin, curah hujan, kelembapan, temperatur.
Adapun 5 daerah di Indonesia yang dilanda banjir pada awal bulan November 2021 ini.
1. Kota Batu, Jawa Timur
Banjir yang melanda Kota Batu, Jawa Timur diduga terjadi karena hujan yang mengguyur wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.
Sungai yang terletak di lereng Gunung Arjuno tersebut, semakin meluap karena hujan pada Kamis (4/11/2021) pukul 14.00 WIB.
Banjir ini menjatuhkan korban jiwa, korban hilang, dan kerusakan-kerusakan rumah dan benda milik warga.
Tim gabungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, PMI, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terus melakukan evakuasi.
Selain itu, tim gabungan lainnya mengupayakan tempat pengungsian dan distribusi logistik bagi para warga yang terdampak banjir.
Baca Juga: Mengapa Daerah Perkotaan Rawan Bencana Banjir? Berikut Penjelasannya
2. Kapuas Hulu, Kalimantan Barat
Pada Rabu (3/11/2021) siang, enam kecamatan di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dilanda bencana banjir.
Banjir yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan tiga sungai meluap, yaitu Sungai Sibau, Sungai Mendalam dan Sungai Kapuas.
Menurut data laporan dari BNPB, terdapat 1.818 KK atau 6.524 jiwa terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) tertinggi hingga 200 sentimeter pada saat kejadian.
Selain itu, sebanyak 1.084 unit rumah terendam banjir. Sebagian warga telah melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu terus melakukan kaji cepat dan pendistribusian bantuan kepada warga yang terdampak.
Pada hari ini (5/11/2021) banjir mulai surut di beberapa titik dengan kisaran tinggi muka air 50–100 sentimeter.
3. Alor, Nusa Tenggara Timur
Banjir yang terjadi pada Rabu (3/11/2021) pukul 15.30 WITA di Kabupaten Alor menyebabkan lahan persawahan seluas 7 hektar terendam.
Penyebabnya diduga karena curah hujan tinggi yang mengguyur, dan jebolnya tanggul sungai Paliwang yang masih dalam tahap pengerjaan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Alor melaporkan, sedikitnya 3 unit rumah mengalami rusak berat dan terdapat 13 KK mengungsi akibat kejadian ini.
Pada hari Kamis (4/11/2021) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Alor, Marten Moubeka menyatakan bahwa kondisi mulai kondusif dan banjir berangsur surut.
4. Bogor, Jawa Barat
Hujan deras yang mengguyur pada Selasa (2/11/2021), menjadi salah satu pemicu banjir dan longsor di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Hujan yang lebat dan berlangsung dalam waktu lama ini menyebabkan Sungai Girang meluap dan menggenangi permukiman warga.
BPBD Kabupaten Bogor melaporkan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Namun, sebanyak 22 unit rumah warga terdampak banjir tersebut.
Di Kampung Ciruwuk, tanah longsor menyebabkan 2 rumah warga rusak ringan, sehingga 10 jiwa mengungsi ke kerabat terdekat.
5. Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan
Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Senin (1/11/2021) menyebabkan banjir di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
Banjir tersebut mulai surut pada Rabu (3/11/2021) menurut laporan dari BPBD Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Banjir di Kabupaten Ogan Komering Ulu dipicu oleh hujan intensitas tinggi hingga menyebabkan debit air Sungai Ogan dan Lengkayap meluap.
Banjir berdampak pada 980 KK serta kerugian material pada 632 unit rumah.
Ketinggian banjir yang berkisar pada 60 hingga 100 cm itu juga merusak 2 unit jembatan.
(Penulis: Jawahir Gustav Rizal)
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR