Bobo.id - Kalimantan adalah salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki kawasan hutan hujan tropis yang luas.
Tempat tersebut menjadi lingkungan yang cocok untuk banyak jenis fauna hidup, termasuk beberapa di antaranya adalah hewan endemik.
Kali ini, teman-teman akan diajak mengenal tiga fauna endemik khas Kalimantan.
Tiga fauna tersebut adalah beruang madu, bekantan, dan burung raja-udang kalung-biru yang dilindungi karena langka.
Berikut akan dijelaskan ciri dan hal-hal menarik tentang tiga fauna endemik ini.
Baca Juga: Bukan Tanduk Melainkan Taring, Ini Fakta Unik Babirusa yang Belum Banyak Orang Tahu
1. Beruang Madu
Beruang madu yang bernama latihn Helarctos Malayanus merupakan salah satu jenis beruang yang bertubuh kecil.
Ukuran panjang hewan ini hanya sekitar satu sampai satu setengah meter.
Berat beruang madu pun hanya berkisar 50 hingga 65 kilogram yang tentunya berbeda, dengan jenis-jenis beruang lain yang bisa memiliki berat hingga ratusan kilogram.
Walau bernama beruang madu, hewan ini tidak hidup dengan hanya memakan madu, ya.
Beruang madu adalah jenis hewan omnivora atau pemakan segala.
Beruang madu bisa memakan buah dan larva lebah yang ada di dalam sarangnya.
Saat makan buah, beruang madu akan menelan secara utuh, dan biji dikeluarkan melalui kotoran.
Karena itu, beruang madu memiliki peranan penting untuk menyebarkan biji tumbuhan di hutan.
Baca Juga: Jadi Fauna yang Nyaris Punah, Ini Keunikan Burung Kondor yang Bisa Terbang Berjam-jam
Beruang madu lebih banyak ditemukan di pepohonan dengan ketinggian sekitar dua hingga tujuh meter dari permukaan tanah.
Hewan ini juga akan tidur dan membuat sarang di atas pohon.
Sebenarnya beruang madu ini bisa juga ditemui di Sumatera.
Banyaknya perburuan liar membuat beruang madu menjadi hewan langka yang dilindungi.
2. Bekantan
Hewan endemik selanjutnya adalah bekantan yang memiliki nama latin Nasalis Lavatus dan merupakan hewan langka.
Ciri khas dari hewan ini adalah hidung yang berukuran besar dan bulu berwarna cokelat kemerahan.
Hal yang unik dari hewan ini adalah beragam ekspresi yang dikeluarkan.
Saat sedang marah atau senang, hidung bekantan akan membengkak dan berubah warna menjadi merah.
Sedangkan saat berada dalam bahaya, bekantan akan mengeluarkan suara keras seperti kelakson mobil dan hidung hewan ini akan menonjol lurus.
Hidung bekantan ini memang memiliki fungsi sebagai resonator atau alat yang menghasilkan gema.
Sehingga dengan bantuan hidungnya, bekantan bisa bersuara keras.
Bekantan ini termasuk jenis hewan yang hidup secara berkelompok.
Baca Juga: Gambarnya Pernah Diabadikan dalam Uang Koin, Ini 5 Fakta Unik Burung Mambruk Fauna Endemik Papua
Bahkan mereka bisa hidup dalam kelompok besar, sekitar 60 hingga 80 ekor tediri dari pejantan dan betina.
Keunikan lain dari hewan ini adalah, adanya kerja sama antar betina dalam merawat anak.
Anak yang baru lahir bisa diurus lebih dari satu betina yang ada di dalam satu kelompok.
Setelah berusia satu tahun, barulah anak bekantan itu akan lepas dari sang ibu.
Kini bekantan menjadi salah satu hewan yang dilindungi karena jumlahnya yang terus berkurang.
Pada tahun 1994 jumlag bekantan di Kalimantan sekitar 114.000, namun jumlah ini terus berkurang.
Di tahun 2004 jumla bekantan hanya sekitar 25.000 ekor saja.
3. Burung Raja-udang Kalung-biru
Burung raja-udang kalung-biru tersebar di tiga pulau besar yaitu Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
Dari tiga lokasi tersebut terdapat dua spesies berbeda yaitu Alcedo euryzona euryzona di wilayah Jawa dan Alcedo euryzona peninsulae berada di wilayah Sumatera dan Kalimatan.
Hewan ini memiliki tubuh, sekitar 18 cm dengan bulu berwarna biru tua dan putih.
Jenis burung ini juga memiliki mahkota, kepala, dan sayap yang berwarna kebiruan gelap.
Selain itu, hewan ini memiliki garis dada, bulu punggung, dan ekor berwarna biru muda.
Baca Juga: Mengulik Ragam Fauna Khas Pulau Jawa, Ini 8 Jenis Hewan yang Dilindungi dan Nyaris Punah
Garis dada pada burung ini hanya bisa ditemukan pada spesies yang ada di Kalimantan dan Sumatera saja.
Lalu pada bagian telinga, tenggorokan, dan perut memiliki warna keputih-putihan.
Burung kecil ini hidup dengan memakan ikan, serangga, dan reptil kecil.
Hewan pemalu ini suka berdiam diri di sekitar sungai berbatu di hutan hujan tropis atau hutan mangrove, dengan ketinggian 1250 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Populasi hewan ini sekarang sudah sangat berkurang, sehingga menjadi hewan yang dilindugi oleh pemerintah.
Nah, itu tadi tiga fauna endemik Kalimatan yang berstatu langka dan dilindungi.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Indonesia.go.id |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR