Bobo.id - Pada pelajaran tematik kelas 6 SD tema 7, subtema 2, tepatnya halaman 63, teman-teman akan mengetahui seorang tokoh seniman tersohor dari Indonesia.
Apakah teman-teman pernah mendengar seorang seniman bernama Bagong Kussudiardjo?
Beliau adalah seorang tokoh seni tari Jawa. Beliau mempunyai sanggar tari di Yogyakarta. Beliau menciptakan banyak karya tari.
Beliau juga memimpin pertunjukan tari. Agar lebih tahu banyak tentang Bapak Bagong Kussudiardjo, teman-teman bisa membaca teks informasi berikut ini.
Setelah teman-teman selesai membacanya, cobalah untuk mengerjakan soal pertanyaan dan temukan kunci jawabannya juga.
Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD Tema 7, Pertemuan ke-44 Menteri Luar Negeri ASEAN 19 Juli 2011
Bagong Kussudiarjo
Bapak Bagong Kussudiarjo merupakan seorang seniman serba bisa. Beliau lahir di Yogyakarta pada 9 Oktober 1928. Beliau sempat menimba ilmu di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta pada 1954. Pada 1957, beliau belajar koreografi dari tokoh tari modern Martha Graham di New York, Amerika Serikat. Pak Bagong merintis karier di dunia seni sebagai penari Jawa klasik, setelah belajar di Sekolah Tari Kredo Bekso Wiromo pimpinan Pangeran Tedjokusumo.
Selama bertahun-tahun menimba ilmu, Pak Bagong berkembang menjadi sosok yang selalu berkreasi. Banyak ide yang diwujudkan dalam bentuk tari-tari klasik. Bahkan, di mata seniman Indonesia, Pak Bagong dijuluki sebagai begawan seni. Maklum, selain menekuni dunia tari, puisi, seni lukis, dan seni patung, Pak Bagong juga aktif merintis seni batik kontemporer.
Pada 5 Maret 1958, Pak Bagong mendirikan Pusat Pelatihan Tari Bagong Kussudiardjo. Tepat 20 tahun kemudian, ia membangun padepokan seni yang ruang lingkupnya lebih luas mencakup tari, ketoprak, karawitan, dan sinden. Sejumlah karyanya juga pernah dipentaskan di beberapa negara. Atas kesetiaan terhadap dunia seni, Pak Bagong mendapat anugerah Karya Cipta Putra Bangsa dan penghargaan dari Sri Paus Paulus VI.
Namun, pada Selasa 15 Juni 2004, Pak Bagong Kussudiarjo meninggal dunia. Jenazah koreografer kondang berusia 76 tahun ini disemayamkan di Padepokan Tari Bagong Kussudiarjo dan dikebumikan di Dusun Sembungan, Gunung Sempu, Kasihan, Kabupaten Bantul.
(Sumber: http://news.liputan6.com/read/80355/begawan-seni-bagong-kussudiardjo-tutup-usia diunduh 20 September 2017)
Baca Juga: Cara Membiasakan Diri untuk Tidur Teratur, Materi Kelas 3 SD Tema 4
Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini.
1. Tuliskan informasi-informasi penting mengenai Pak Bagong Kussudiarjo dari teks bacaan “Bagong Kussudiarjo”. Gunakan kosakata baku.
Jawaban:
Bagong Kussudiarjo merupakan seorang seniman serba bisa. Lahir di Yogyakarta pada 9 Oktober 1928.
Belajar di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta pada 1954 dan belajar koreografi dari tokoh tari modern Martha Graham di New York, Amerika Serikat pada 1957.
Pada 5 Maret 1958, Pak Bagong mendirikan Pusat Pelatihan Tari Bagong Kussudiardjo. Namun, pada Selasa 15 Juni 2004, Pak Bagong Kussudiarjo meninggal dunia.
2. Carilah informasi mengenai judul-judul karya tari ciptaan Pak Bagong Kussudiarjo.
Jawaban: Karya tari Pak Bagong Kussudiarjo ada Tari Kuda-kuda, Tari Yapong, Tari Labako, Tari Satria Tangguh, Tari Bedaya Gendheng, dan masih banyak lainnya.
Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 3 SD Tema 4, Sebutkan 5 Cara Beristirahat yang Bisa Dilakukan
3. Carilah informasi mengenai tokoh tari dari daerahmu, baik seorang pencipta tari, penari, atau pemimpin sanggar tari.
Jawaban: Jawaban disesuaikan dengan kondisi siswa. Misalnya, jika teman-teman berasal dari Yogyakarta, bisa menjawabnya dengan Bapak Bagong Kussudiarjo.
Pembahasan dan jawaban ini bisa menjadi pemandu bagi orang tua dalam mendampingi anak selama belajar di rumah.
(Sumber: Buku Siswa Kelas 6 SD Tema 7, Kepemimpinan Edisi Revisi 2018)
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR