“Dulu aku masih berumur 11 tahun saat memulai gerakan ini. Awalnya, aku dan kakak mengajak teman sebayaku untuk membersihkan pantai di Bali, alhasil sekitar 40 ton sampah dalam sehari kami angkut, “Ujar Isabela saat ditemui dalam acara Ideafest 2017, di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Setelah sukses mengajak teman-temannya, ia dan sang kakak mulai mengajak warga untuk tidak menggunakan plastik. Ada pula berbagai kegiatan yang ia lakukan lewat Bye-Bye Plastic Bag seperti mengedukasi dan berbagi informasi mengenai dampak negatif dari kantong plastik, melakukan kampanye One Island One Voice, serta menjalankan desa binaan. “Kami mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah plastik di sungai dan pantai serta membuat Bali menjadi pulau hijau,” tambahnya.
Baca Juga: Pengertian dan Contoh Sikap Bersyukur, Materi Kelas 3 SD Tema 4
Isabela mengungkapkan bahwa ia juga bisa mengalami kesulitan dalam menjalankan kampanye ini. Namun itu semua bisa diatasi karena dirinya berusaha komitmen atas apa yang ia lakukan. Kini ia dan sang kakak sudah berhasil memperkenalkan kampanye ini ke dunia. Terbukti, mereka selalu diundang untuk menjadi pembicara di United Nations dan diliput oleh berbagai media luar seperti BBC.
Lebih lanjut Isabela mengungkapkan hanya 25 persen populasi anak di dunia, namun 100 persen masa depan ada di tangan anak-anak. Jadi kelestarian lingkungan dan bumi ini tergantung dari kita. Karena itu, ayo kita peduli terhadap lingkungan sehingga bumi menjadi bersih dan lestari.
(Sumber: www.vemale.com)
Source | : | Yudhistira |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR