Bobo.id - Setiap tahun, miliaran burung melakukan migrasi dari satu tempat ke tempat lainnya.
Di Bumi, ada sekitar 10.000 spesies burung, dan setengah dari jumlah tersebut dapat bermigrasi.
Di belahan bumi bagian utara, terdapat banyak burung migran dengan jenis paling beragam.
Yang paling terkenal yaitu burung godwits, yang berhasil menempuh jarak hingga 12.000 kilometer antara Alaska dan Selandia Baru, selama 11 hari.
Baca Juga: Meskipun Rahangnya Kuat, Capung Tidak Bisa Menggigit Manusia, Inilah Fakta Unik Capung
Sedangkan burung Great Snipe, bisa menempuh jarak 6.700 kilometer dengan kecepatan 96 km/jam.
Jika ada puluhan ribu hingga miliaran jumlah burung terbang, maka mungkin saja mereka bisa bertemu satu sama lain di udara ketika terbang.
Karena, lintasan udara adalah jalur lalu lintas bagi burung terbang jenis apapun.
Namun, pernahkah kamu penasaran, bagaimana cara burung tidak bertabrakan satu sama lain ketika terbang di udara?
Bukankah di langit tidak ada rambu lalu lintas atau jalur khusus yang terlihat oleh mata untuk membedakan jalur terbang burung?
Bagaimana burung tahu tujuannya?
Pertanyaan umum ini sering ditemukan di sekitar kita, bagaimana cara burung mengetahui tempat tujuannya?
Uniknya, burung bisa menentukan arah tujuannya dengan memanfaatkan benda-benda alam.
Benda-benda tersebut contohnya langit, posisi matahari, bintang, dan bulan.
Burung-burung memiliki cara unik yang masih belum bisa dijelaskan, mengapa mereka pandai dalam hal navigasi.
Baca Juga: Mengulik Fakta Menarik Samudra Arktik, Samudra Terkecil di Dunia
Bahkan, tanpa menggunakan teknologi GPS seperti manusia.
Beberapa penilitian yang sudah terkemuka menyebutkan bahwa burung dapat memahami medan magnet Bumi.
Itulah alasan, burung bisa tahu kapan harus melakukan migrasi, kapan beristirahat, kapan berbelok, dan sebagainya.
Namun, para ilmuwan belum bisa menemukan alat sensorik apa yang ada di dalam tubuh burung, sehingga bisa mempunyai navigasi canggih seperti itu.
Menuju Arah yang Sama
Burung laut Arktik merupakan jenis burung yang mendapatkan rekor sebagai hewan yang mengalami migrasi terlama di dunia.
Mengapa bisa begitu? Kelompok burung laut Arktik ini bisa melakukan perjalanan bolak-balik dari kutub ke kutub dengan jarak lebih dari 96.560 kilometer.
Hal unik yang perlu kita ketahui juga, ialah ternyata rute dan jalur migrasi burung sudah terbentuk secara alami.
Baca Juga: Mengulik Fakta Unik 3 Kucing Terbesar di Alam Liar, Ada Singa, Harimau, dan Jaguar
Jadi, setiap burung-burung akan bermigrasi, mereka akan melewati jalur yang sama dengan jalur yang mereka gunakan pada migrasi sebelumnya.
Untuk mengetahui mengapa burung terbang tidak pernah bertabrakan saat migrasi, peneliti dari University of Queensland, Australia melakukan penelitian.
Penelitian tersebut dilakukan pada 10 burung parkit dengan mengatur burung-burung di ujung yang berlawanan di sebuah terowongan dan melewati 102 putaran penerbangan.
Dari 102 penerbangan yang dilakukan oleh burung, tidak ada satu pun burung yang bertabrakan, lo, teman-teman.
Ternyata, rahasianya adalah karena burung selalu terbang ke arah kanan saat kira-kira akan terjadi tabrakan dengan burung lainnya.
Selain terbang ke arah kanan, mereka juga akan mengubah ketinggian terbang, agar tidak berada pada level ketinggian yang sama.
Nah, itulah fakta unik cara terbang dan migrasi burung, teman-teman.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Science Alert,National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR