Sang Woo yang berusia 7 tahun pun terpaksa tinggal di rumah neneknya di pedesaan terpencil.
Sang Woo merupakan anak metropolitan yang menyukai hiburan dan sepatu roda. Tentu saja, tinggal di pedesaan terpencil membuat dia kaget,
Ketika berada di rumah sang nenek, impiannya untuk terus bermain sepatu roda pupus. Begitupula dengan gim elektronik yang selalu ia bawa ke mana-mana.
Di rumah nenek tak ada listrik dan tidak ada toilet.
Nenek Sangwoo ini adalah seorang tuna wicara dan tuna rungu yang hidup sederhana.
Keadaan itu tidak bisa diterima Sang Woo. Sebagai anak kecil ia hanya bisa mengeluh dan mengeluh.
Baca Juga: Rekomendasi Film Animasi untuk Temani Liburan Natal Tahun Ini
Dikisahkan, Sangwoo menjadi anak yang sangat nakal dan suka melawan neneknya. Namun sang Nenek tetap menghadapinya dengan penuh kesabaran.
Ketika Sang Woo sengaja mencuri jepitan rambut milik neneknya demi membeli baterai, sang nenek pun tak marah sedikit pun.
Justru ia ingin memotong rambut Sang Woo agar terlihat rapih.
Meski film tersebut tidak menunjukkan banyak percakapan, namun film ini mampu mengaduk-aduk emosi, lo.
Penonton akan terbuai emosi dengan kenakalan Sangwoo dan rasa haru pada kesabaran sang Nenek.
Source | : | IMDB |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR