Hari itu, Pak Tani menaikkan Eloise ke atas Truk Tua itu untuk pergi ke kota.
Di kota sangat ramai. Mobil membunyikan klaksonnya dan derit ban mobil direm terdengar sepanjang jalan. Ada bulldozer yang merubuhkan rumah tua. Ada dua mobil pemadam kebakaran lewat dengan sirine yang memekakkan telinga.
Eloise belum pernah ke kota sebelumnya. Dia mengejap-ngejapkan matanya dan menggoyangkan ekornya. Truk Tua merasa gelisah. Sesuatu harus dilakukannya agar Eloise selamat, pikirnya. Namun bagaimana mungkin sebuah truk tua menyelamatkan seekor sapi?
Truk itu berpikir keras. Makin keras ia berpikir, makin banyak bensin terpakai, sampai akhirnya dret... dret... bensinnya benar-benar habis. Truk itu berhenti di tengah jembatan yang sibuk lalu lalang mobil.
Mobil-mobil di belakangnya membunyikan klaksonnya, dit... dit... terdengar bising sekali. Supirnya mengeluarkan kepala di jendela seraya berteriak agar Pak Tani menjalankan mobilnya. Eloise pun mulai melenguh.
“Mboo... mboooo." Pak Tani keluar dari truknya dan pergi ke pompa bensin. Ketika ia kembali nampak peluh membasahi wajahnya.
"Semoga tak ada lagi kesulitan", kata Pak Tani sambil mengisi bensin ke tanki truknya. Setelah selesai ia mulai menjalankan truk itu melewati jembatan.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR