Bobo.id - Pernah mendengar hewan bernama okapi? Hewan ini memang tidak terlalu populer, karena jumlahnya sendiri sedikit dan terancam punah.
Namun, keunikan dari okapi menyimpan berbagai fakta unik, lo. Okapi ini sekilas terlihat seperti perpaduan antara jerapah dengan zebra.
Karena, bentuk fisiknya mirip jerapah kerdil dan bagian bawah tubuhnya mempunyai garis belang seperti zebra.
Okapi ini termasuk hewan misterius, karena hidup di hutan hujan yang lebat dan tidak ingin mendekati pemukiman warga.
Oleh karena itu, keberadaan hewan ini pun baru diketahui sekitar tahun 1901 dan merupakan hewan endemik di benua Afrika.
Lalu, adakah fakta-fakta yang menakjubkan dari okapi selain mirip jerapah dan zebra?
Untuk mengetahuinya, teman-teman bisa menyimak informasi berikut ini. Yuk, simak untuk mendapatkan wawasan baru.
1. Okapi Termasuk Keluarga Jerapah
Meskipun bagian tubuhnya ada garis hitam dan putih seperti zebra, okapi sebenarnya adalah keluaga jerapah daripada keluarga zebra.
Baca Juga: Disebut Planet Terpanas di Tata Surya, Ini Fakta Unik Merkurius
Meskipun keluarga jerapah, okapi bukanlah jerapah. Mereka hanyalah satu-satunya spesies yang ada di kelompok genus Okapia.
Okapi tidak setinggi jerapah dan memakan daun tumbuh-tumbuhan yang tidak tinggi.
2. Garis-garisnya Bisa Jadi Kamuflase
Kemampuan kamuflase adalah kemampuan yang dimiliki hewan untuk menyamarkan keberadaannya.
Garis-garis mirip zebra ini memberikan kemampuan pada okapi untuk berbaur.
Karena, berbeda dengan jerapah yang habitatnya di lingkungan terbuka, okapi hidup di hutan hujan lebat.
Dengan begitu, okapi berkamuflase dengan baik dari bayangan dan sinar matahari yang disaring kanopi daun-daun di hutan yang lebat.
Bahkan, menurut penelitian lebih lanjut. Garis-garis okapi ini membantu bayi okapi mengikuti induknya untuk menemukan makanan.
Garis-garis unik ini juga bisa membedakan mereka, karena setiap okapi ternyata mempunyai pola garis yang berbeda, lo.
3. Hanya Hidup di Satu Negara
Tahukah teman-teman, kalau okapi liar hanya hidup di satu negara saja? Okapi, saat ini hanya bisa kita temukan di negara Republik Demokratik Kongo.
Padahal, dulunya okapi masih bisa ditemukan di negara Uganda, tapi sekarang sudah punah.
Selain itu, okapi hanya hidup di hutan yang berkanopi pada ketinggian sekitar 450 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut.
Okapi juga tidak akan hidup di daerah sabana dan dekat pemukiman warga di Afrika.
4. Bulu Okapi Lembut dan Berminyak
Tubuh okapi ditumbuhi bulu yang berwarna ungu tua, cokelat kemerahan, putih, dan hitam, yang terasa padat seperti beludru.
Okapi juga menghasilkan minyak dari kulit mereka dan membantu bulunya jadi kedap air.
Baca Juga: Sebanyak 20 Persen Darah dalam Tubuh Selalu Dialirkan ke Otak, Ini 5 Fakta Menarik Otak Manusia
Bentuk adaptasi ini begitu membantu okapi yang tinggal di hutan hujan tropis di Afrika.
Bahkan, jika kita menggosok tubuh okapi, kita akan mendapatkan jejak hitam dan licin di tangan kita, lo!
5. Lidah Okapi Bisa Membersihkan Mata dan Telinganya
Keunikan lain dari okapi adalah terletak pada lidahnya, lidah okapi mempunyai panjang sekitar 30 hingga 36 cm, lo!
Lidah yang panjang ini berguna bagi mereka untuk memegang tumbuhan dan mencabuti dedaunan.
Hal ini karena okapi adalah seekor herbivora yang memakan daun, kuncup, buah, rumput, dan jamur.
Sama seperti jerapah, lidah okapi berwarna hitam atau biru tua.
Karena lidahnya yang panjang, terkadang okapi juga menggunakannya untuk membersihkan mata, telinga, dan bahkan mengusir serangga yang hinggap di tubuhnya.
Nah, itulah kelima fakta-fakta unik mengenai okapi yang menjadi hewan langka dan terancam punah.
Baca Juga: Bikin Wajah Terlihat Manis, Ini Fakta Unik Lesung Pipi yang Ternyata Sebuah Kelainan
Hewan ini meskipun mempunyai belang zebra, tetapi mereka satu keluarga dengan jerapah.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Tree Hugger |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR