Bobo.id - Matahari adalah objek terbesar di Tata Surya kita. Matahari adalah bintang di Tata Surya.
Matahari adalah sumber cahaya serta panas yang bisa menerangi kehidupan di planet Bumi.
Yang kita ketahui selama ini adalah Matahari merupakan bola gas raksasa yang berpijar.
Tapi, tahukah teman-teman? Menurut studi terbaru, ada kemungkinan dulunya Matahari memiliki cincin seperti planet Saturnus.
Ilmuwan Melakukan Studi Pemodelan Matahari dengan Komputer
Seorang astrofisikawan di Rice University di Houston, Texas Andre Izidoro, melakukan pemodelan menggunakan komputer mengenai pembentukan Tata Surya.
Pemodelan yang dilakukan memperlihatkan daerah bertekanan tinggi dari gas dan debu akan mengelilingi Matahari saat zaman dulu.
Zaman dulu yang dimaksud adalah zaman saat Matahari baru terbentuk dan planet di Tata Surya belum ada.
Daerah bertekanan tinggi pada Matahari kemungkinan terjadi akibat adanya zat partikel bebatuan yang terjebak tarikan gaya gravitasinya yang kuat, memanas, dan melepaskan sejumlah besar gas.
Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Terrnyata Bukan Hanya Saturnus Saja yang Bercincin, Apa Saja Planet Lainnya?
Gas dan partikel yang ada di dalam bola Matahari akan menguap menjadi gas.
Perubahan ini akan terjadi paling banyak di daerah tengah Matahari yang membagi Matahari bagian utara dan bagian selatan.
Akibat adanya perubahan ini, Matahari memiliki gaya gravitasi kuat yang menarik partikel bebatuan untuk jatuh dan mengitari wilayah tengah Matahari.
Adapun partikel padat seperti debu akan terus menabrak bagian tengah Matahari dan mulai menumpuk.
"Efek dari tekanan benjolan adalah mengumpulkan partikel debu, dan itulah mengapa ada kemungkinan besar Matahari memiliki cincin seperti Saturnus," papar rekan penulis, seorang profesor fisika dan astronomi di Rice University Andrea Isella.
Cincin Matahari Hanya Terjadi Sebentar
Seiring bertambahnya usia Matahari, gas dan debu yang mengelilingi matahari akan mendingin.
Para ilmuwan berpendapat bahwa cincin Matahari nantinya akan menjadi cikal bakal planet di Tata Surya, termasuk Bumi.
Ilmuwan menyebut bahwa partikel yang menjadi cincin matahari perlahan mendingin dan saling tarik menarik dengan gaya gravitasi masing-masing.
Baca Juga: Sering Terdengar, Apa Sebenarnya Perbedaan antara Alam Semesta, Tata Surya, dan Galaksi?
Menurut simulasi pemodelan komputer, cincin terdekat dengan matahari membentuk planet-planet di tata surya bagian dalam, seperti Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Sementara cincin tengah pada akhirnya akan menjadi planet-planet di tata surya luar.
Cincin terluar membentuk komet, asteroid, dan benda-benda kecil lainnya di Sabuk Kuiper, wilayah di luar orbit Neptunus.
Itulah studi mengenai kemungkinan Matahari memiliki cincin seperti Saturnus.
Bagaimana menurut teman-teman, apakah Matahari yang memiliki cincin seperti Saturnus terlihat lebih keren atau tidak?
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Science Direct,Science Focus,KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR