Bobo.id - Pada pelajaran tematik kelas 6 SD tema 9, subtema 1, tepatnya halaman 22.
Teman-teman akan melanjutkan materi tentang karangan fiksi. Seperti yang teman-teman tahu, karangan fiksi adalah karangan dari penulisnya.
Karena berdasarkan karangan, berarti cerita fiksi tidak terjadi di dunia nyata.
Dalam karangan fiksi, ada tokoh, penokohan, alur, latar belakang yang bersifat rekaan atau fiksi.
Dengan adanya karangan fiksi kita menjadi lebih kreatif dan dan juga mengambil nilai-nilai pendidikannya.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang materi ini, kita bisa membaca cerita pendek berikut ini dan mengerjakan beberapa soal serta temukan juga kunci jawabannya.
Tetaplah Berada di Jalurmu!
Oleh Diana Karitas
Deo pulang sekolah sambil meringis kesakitan. Ia menuntun sepedanya dengan sedikit terpincang-pincang. Celana dan baju seragamnya terlihat kotor. Keringat mengucur di dahinya. Hari itu udara memang cukup terik.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Perintis Kebangkitan Nasional
Ibu segera menyambut Deo dengan membukakan pintu pagar. Ibu pun membantu Deo memasukkan sepedanya di halaman rumah. Ibu mengambil tas Deo yang ikut kotor dan menuntunnya masuk ke dalam rumah. Setelah Ibu memberinya minum, Ibu memeriksa luka-luka gores di lutut dan siku Deo. Deo meringis kesakitan ketika luka-luka itu dibersihkan dan diberikan obat.
Setelah Deo mulai terlihat tenang, Ibu meminta Deo bercerita.
“Aku yang salah, Bu. Aku tidak berhati-hati. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Seandainya aku tetap berada di jalurku,” kata Deo dengan penuh penyesalan.
“Apa yang sebenarnya terjadi, Nak. Terima kasih kamu telah mengakui kesalahanmu, tetapi maukah kamu menceritakan yang sebenarnya terjadi?” tanya Ibu dengan lembut.
“Deo tadi lomba balap sepeda dengan Arsyad ketika pulang sekolah, Bu. Ketika kami sampai di jalan depan toko kelontong Pak Ahmad, jalanan agak ramai. Lalu, aku melihat di situ ada trotoar yang landai dan sepi. Lalu aku naik dan bersepeda di trotoar itu.” kata Deo sambil menunduk.
“Trotoar? Hmm... Kamu pasti tahu kalau trotoar diperuntukkan untuk pejalan kaki, kan?” tanya Ibu.
“Iya, Bu. Saat itu di trotoar terlihat sepi. Jadi tanpa pikir panjang, Deo naik ke trotoar itu supaya dapat mendahului Arsyad. Tetapi Deo tidak memerhatikan ada sebongkah batu besar di tengah trotoar itu. Tanpa sengaja Deo menabrak batu besar itu dan jatuh terjerembab ke dalam got. Beruntung, got itu kering dan dangkal. Arsyad yang berada di belakangku pun segera menolong,” cerita Deo masih dengan wajah menyesal.
“Ibu bersyukur kamu hanya mengalami luka gores, Nak. Itu pelajaran berharga untukmu. Trotoar itu dibuat dengan tujuan tertentu, agar para pejalan kaki tidak berjalan di jalanan yang diperuntukkan bagi kendaraan. Semuanya itu dibuat agar tercipta keteraturan. Masyarakat pun mendapatkan kesempatan yang sama untuk menggunakan jalan umum,” jelas Ibu sambil tersenyum.
“Aku mengerti, Bu. Seharusnya aku tetap berada di jalurku, bukan di jalur yang tidak diperuntukkan buatku,” kata Deo sambil meringis.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Penyebab hingga Cara Mengatasi Bencana Banjir
“Baiklah kalau begitu. Luka-lukamu sudah dibersihkan dan diobati. Sekarang kamu bisa ganti baju, cuci tangan, lalu makan siang. Beristirahatlah setelah itu. Nanti sore biar Ayah yang memeriksa sepedamu,” kata Ibu sambil beranjak ke dapur menyiapkan makan siang Deo.
Berdasarkan cerita tersebut, gambarlah tokoh utama, tokoh tambahan, dan tempat peristiwa dengan menggunakan imajinasimu. Tuliskan juga ringkasan cerita tersebut.
Tokoh Utama
Jawaban: Deo dan Ibu Deo
Tempat/Latar 1
Jawaban: Rumah Deo
Tokoh Pendukung
Jawaban: Arsyad
Tempat/Latar 2
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Penyebab hingga Cara Mengatasi Bencana Banjir
Jawaban: Trotoar
Gambar tempat peristiwa dalam cerita
Jawaban: Teman-teman bisa menggambarnya di kolom yang sudah disiapkan. Gunakanlah imajinasimu untuk menggambar tempat peristiwa dalam cerita.
Ringkasan jalan cerita
Jawaban: Deo dan Arsyad seusai sekolah selesai memutuskan untuk lomba balap sepeda. Deo ke luar jalur dari jalan dan menggunakan trotoar agar bisa menang dari Arsyad.
Tetapi, karena ada batu besar, Deo jatuh terjerembab ke got. Lalu, Deo pulang dengan keadaan meringis dan terpincang-pincang.
Deo pun menceritakan kepada Ibunya, ia pun mengakui kesalahannya dan tidak melakukannya lagi.
Pembahasan dan jawaban ini bisa menjadi pemandu bagi orang tua dalam mendampingi anak selama belajar di rumah.
Sumber: Buku Siswa Kelas 6 SD Tema 9, Menjelajah Luar Angkasa Edisi Revisi 2018.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR