Bobo.id - Ular merupakan salah satu hewan reptil yang memiliki bisa berbahaya.
Beberapa ular berbisa dapat menghasilkan bisa yang sangat mematikan bagi manusia.
Contoh ular berbisa adalah ular king cobra dan ular mamba hitam atau black mamba.
Ular berbisa akan menyerang jika mereka merasa terancam.
Gigitan ular berbisa diketahui dapat melumpuhkan lawan hanya dalam sekejap.
Lantas, bagaimana ular berbisa memproduksi bisa mereka, ya?
Lalu, zat apa yang membentuk bisa ular sehingga memiliki efek berbahaya seperti itu?
Cara Ular Memproduksi Bisa
Ular memproduksi bisa di sebuah kelenjar khusus yang yang berfungsi untuk memproduksi air liur.
Baca Juga: Ternyata Ular Gunakan Lidah untuk Mencium Bau, Ini 8 Fakta Unik Ular
Makhluk hidup lainnya, termasuk manusia, memproduksi air liur yang mengandung banyak enzim untuk membantu tubuh mencerna makanan.
Begitu pun juga ular, ular memproduksi air liur untuk mengunyah makanannya.
Karena ular tidak memiliki gigi yang digunakan untuk mengunyah makanan, air liur ular dilengkapi dengan enzim-enzim tambahan.
Enzim dalam air liur ular ini memiliki kemampuan sebagai racun, supaya ular mudah menjatuhkan dan menelan mangsa tanpa mengunyahnya terlebih dahulu.
Enzim-enzim beracun ini akan lebih banyak ditemukan pada ular berbisa.
Zat Penyusun Bisa Ular
Menurut para ahli, bisa ular ini adalah variasi dari protein biasa. Variasi protein pada bisa ular ini memiliki beragam jenis fungsi.
Ular menghasilkan 50-100 protein berbeda yang bisa mempengaruhi tekanan darah, mencegah pembekuan darah, dan melumpuhkan saraf mangsa.
Di alam liar, ular tidak memiliki alat pertahanan seperti hewan lain.
Baca Juga: Bukan Hanya King Cobra, Ini 5 Ular Paling Berbisa di Dunia yang Harus Diwaspadai
Ular tidak memiliki sayap, cakar, kulit yang tebal, dan duri. Ular juga tidak memiliki cakar atau rahang yang kuat untuk menangkap mangsanya.
Sehingga bisa ular adalah alat pertahanan sekaligus alat untuk melumpuhkan mangsa.
Dengan memproduksi bisa, ular sanggup bertahan hidup di alam liar.
Ular telah memproduksi bisa selama proses evolusinya. Evolusi adalah perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama.
Hingga saat ini, ular dapat mengembangkan bisa yang mengandung campuran beberapa ratus enzim dan protein yang berbeda.
Bisa yang diproduksi ular di antaranya dapat menganggu kerja sel saraf, mengganggu irama detak jantung, dan memecah jaringan otot atau menyebabkan pembuluh darah tiba-tiba pecah.
Ular dapat mengontrol jumlah bisa yang mereka keluarkan setiap gigitan pada mangsa.
Ular berbisa dapat mengeluarkan bisa lebih banyak jika menghadapi lawan yang lebih besar atau jika mereka benar-benar terancam.
Ular Mamba Hitam, misalnya, dapat mengeluarkan hingga 12 kali dosis bisa mematikan bagi manusia dalam setiap gigitan.
Baca Juga: 4 Jenis Ular Kobra Paling Berbahaya, 2 di Antaranya Ada di Indonesia
Jika merasa sangat terancam, ular mamba hitam bahkan dapat menggigit sebanyak 12 kali dalam satu serangan.
Ular mamba hitam adalah salah satu ular paling mematikan di dunia ini memiliki bisa yang bekerja paling cepat dari ular mana pun.
Saat digigit ular mamba hitam, manusia memiliki waktu sekitar 20 menit untuk lekas ditangani secara medis untuk mencegah efek yang berbahaya.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Science Focus,Reptiles Magazine,KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR