- Kabupaten Lampung Barat
Penjelasan dari BMKG
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, gempa Banten terjadi akibat aktivitas lempeng di Selatan Jawa.
Gempa bumi yang terjadi di Banten, merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng.
Subduksi adalah proses geologi yang terjadi karena adanya lempeng kerak samudra yang lebih tipis menunjam ke bawah terhadap lempeng kerak samudra yang lebih tebal.
Baca Juga: 9 Tindakan yang Harus Dilakukan ketika Terjadi Gempa Bumi untuk Melindungi Diri
Pada gempa Banten, lempeng Indonesia-Australia menunjam ke bawah lempeng Benua Eurasia, atau tepatnya ke bawah Pulau Jawa yang terus-menerus hingga Nusa Tenggara.
Meski tidak berpotensi tsunami, pihaknya menjelaskan, lokasi gempa yang ada di kawasan Selat Sunda memang menjadi salah satu lokasi yang memiliki sejarah gempa dan tsunami sejak ratusan tahun yang lalu.
BMKG mencatat, ada 8 kejadian gempa dan atau tsunami yang pernah terjadi sebelumnya sejak 1851.
Lebih lanjut, Dwikorita menambahkan, gempa yang terjadi di 52 km arah Barat Daya Sumur, Banten ini memiliki kedalaman 40 km, sehingga dampak guncangan dirasakan di wilayah yang cukup luas.
(Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh)
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR