Bobo.id - Biasanya, kucing akan mengubur kotoran dan air pipisnya di pasir atau tanah.
Untuk teman-teman yang pelihara kucing dalam ruangan, tentu harus menyiapkan pasir untuk mereka di dalam kotak atau litter box.
Namun, sebaiknya teman-teman cari tahu dulu apa saja jenis-jenis pasir untuk kotoran kucing.
Sebaiknya, ketahui kelebihan dan kekurangannya. Setelah itu, barulah teman-teman putuskan ingin menggunakan pasir yang seperti apa.
Berikut jenis-jenis pasir untuk kotoran kucing, beserta kelebihan dan kekurangannya:
1. Pasir Gumpal
Pasir gumpal atau pasir gumpal wangi merupakan yang paling sering ditemui.
Kebanyakan orang memang lebih memilih menggunakan pasir jenis ini untuk kotoran kucing.
Sesuai namanya, pasir gumpal (bentonite) akan menggumpal ketika terkena air pipis kucing.
Baca Juga: 3 Hal Berbahaya yang Jadi Penyebab Kotoran Kucing Lebih Bau dari Biasanya
Selain itu, biasanya pasir gumpal dibuat dengan aroma wangi.
Kelebihan pasir gumpal:
- Daya serapnya tinggi.
- Punya aroma yang beragam, mulai dari lavender hingga vanila.
- Kotoran mudah diambil ketika ingin dibuang
Kekurangan pasir gumpal:
- Tidak ramah lingkungan.
- Tidak bisa langsung dibuang ke kloset.
- Umumnya menimbulkan debu.
Baca Juga: Jangan sampai Disepelekan, 4 Hal Ini Bisa Buat Kucing Tak Mau Lagi Buang Kotoran di Litter Box
2. Pasir Tofu, Serbuk Kayu, atau Pasir Organik
Teman-teman pernah mendengar pasir tofu?
Pasir tofu atau pasir tahu adalah salah satu pasir organik yang terbuat dari olahan kedelai.
Selain pasir tofu, ada juga pasir organik lainnya, seperti serbuk kayu, gandum, dan kertas.
Kelebihan pasir organik:
- Pasir organik dapat menyerap bau secara alami.
- Bebas debu sehingga tidak mengganggu pernapasan.
- Aman dibuang ke dalam kloset.
- Bisa menjadi penyubur tanaman jika dibuang ke tanah.
Baca Juga: Apa Itu Kantung Primordial di Area Perut Kucing? Ini Penjelasan dan Kegunaannya
Kekurangan pasir organik:
- Harganya cenderung lebih mahal dan masih jarang ditemukan.
- Tidak dapat digunakan berkali-kali.
3. Pasir Zeolit
Pasir ini terbuat dari batuan zeolit yang sudah dipecahkan menjadi bagian-bagian kecil.
Ukuran pecahannya juga beragam, mulai dari yang halus hingga yang lebih besar.
Kelebihan pasir zeolit:
- Bisa digunakan berulang karena bisa dicuci.
- Lebih hemat.
Baca Juga: Kucing Sering Menatap dalam Waktu Lama? Alasannya Bukan Hanya Ingin Minta Makan
- Lebih ramah lingkungan karena bisa dipakai berulang.
Kekurangan pasir zeolit:
- Kurang menyerap bau.
- Cenderung menimbulkan debu.
4. Pasir Kristal
Seperti namanya, pasir ini berbentuk buliran-buliran yang mirip kristal.
Kelebihan pasir kristal:
- Daya serap tinggi.
- Tidak berdebu.
Baca Juga: Jangan Lagi Mengangkat Kucing dengan Menarik Tengkuknya, Ini Alasannya
Kekurangan pasir kristal:
- Rentan tertelan oleh kucing.
- Pasir memiliki sisi tajam.
- Mudah menempel di kaki kucing.
5. Pasir Alami
Selain pasir khusus seperti empat jenis sebelumnya, kita juga bisa menggunakan pasir alami.
Pasir alami ini adalah tanah, pasir pantai, atau pasir lembut yang sudah diayak.
Kelebihan pasir alami:
- Mudah didapatkan.
Baca Juga: 6 Kucing yang Mempunyai Warna Bulu Langka di Dunia, Kucingmu Salah Satunya?
- Harganya lebih murah.
Kekurangan pasir alami:
- Tidak menyerap bau.
- Tidak dapat digunakan kembali.
- Tidak menyerap air pipis dengan baik, sehingga pasir akan basah.
Nah, itulah berbagai jenis pasir untuk kotoran kucing yang bisa menjadi pilihan untuk kucing kesayanganmu.
O iya, tahukah teman-teman mengapa kucing mengubur kotorannya?
Perilaku mengubur kotoran juga dilakukan oleh kucing besar, seperti singa, harimau, macan tutul, dan jaguar, lo.
Kucing liar yang mengubur kotorannya bertujuan untuk menghindari predator.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Hilangkan Bau Tempat Sampah, Salah Satunya Pakai Pasir Khusus Kotoran Kucing
Biasanya insting menutup kotoran lebih kuat pada kucing liar atau kucing domestik.
Lalu, bagaimana dengan kucing peliharaan?
Dikutip dari Kompas.com, dalam Catlore karya ahli zoologi dan etologi Desmond Morris, semua kucing domestik di rumah merasa manusia lebih dominan dibandingkan dirinya. Sehingga ia merasa sebagai bawahan majikan manusia dan perlu menghormatinya.
Jadi, kucing akan mengubur kotorannya. Baik itu di litter box, maupun di taman atau di luar rumah.
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR