Bobo.id - Manusia membutuhkan oksigen untuk dihirup dan akan mengeluarkan karbon dioksida.
Itulah proses pernapasan pada manusia. Sebab, oksigen sangat dibutuhkan manusia untuk melakukan metabolisme.
Menurut KBBI, metabolisme adalah pertukaran zat pada organisme yang meliputi proses fisika dan kimia, pembentukan dan penguraian zat di dalam tubuh.
Metabolisme akan menghasilkan energi yang membuat tubuh kita kuat untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Itulah pentingnya sistem pernapasan bagi manusia.
Lantas, bagaimana jika manusia menghirup gas selain oksigen, misalnya karbon monoksida?
Karbon monoksida ini adalah gas berbahaya, karena gas ini tidak berwarna dan tidak berbau seperti oksigen, tapi sangat beracun.
Selain itu, karbon monoksida tidak berasa dan tidak mengiritasi.
Sehingga, ketika orang menghirup karbon monoksida, maka orang itu tidak akan terasa telah menghirup gas beracun hingga muncul dampak besar, seperti sakit kepala parah, pingsan, bahkan kematian
Baca Juga: Mengenal 3 Jenis Gas Beracun
Asal Karbon Monoksida
Gas karbon ini dihasilkan melalui pembakaran gas, minyak, petrol, dan bahan bakar padat atau kayu.
Adanya proses yang tidak sempurna selama pembakaran gas, pemanas gas, atau minyak tanah akan meningkatkan jumlah karbon monoksida.
Jumlah karbon monoksida akan meningkat di dalam ruangan yang tidak berventilasi.
Selain itu, ukuran cerobong yang tidak tepat, tersumbat, terputus, atau bocor juga bisa menjadi sumber karbon monoksida.
Bahaya Karbon Monoksida bagi Kesehatan
Dilansir dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bahaya utama karbon monoksida terhadap kesehatan adalah mengakibatkan gangguan pada darah.
Sementara itu, kadar karbon monoksida yang dianggap langsung berbahaya terhadap kesehatan adalah 1500 ppm (0,15 persen).
Paparan dari 1000 ppm (0,1 persen) selama beberapa menit pun akan membahayakan tubuh hingga menyebabkan akibat yang fatal pada sistem pernapasan.
Baca Juga: Kadar Karbon Dioksida di Bumi Mencapai Level Tertinggi, Apa Bahayanya?
Karbon monoksida memang tidak menyebabkan iritasi, tetapi bisa sangat berbahaya bagi kesehatan.
Asap pembakaran juga mengandung gas karbon monoksida.
Oleh karena itu, ruangan yang dipakai untuk proses pembakaran, seperti dapur atau garasi harus memiliki ventilasi yang cukup.
Perputaran udara di ruangan seperti dapur atau garasi harus lancar untuk menghindari penumpukan karbon monoksida.
Karbon monoksida yang terhirup akan mengganggu kerja hemoglobin dalam darah.
Hemoglobin adalah penyusun darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen.
Jadi, karbon monoksida sangat berbahaya karena bisa mengganggu sistem pertukaran dan peredaran oksigen pada tubuh.
Teman-teman harus waspada bila terlalu lama dalam garasi yang tertutup.
Untuk mencegah terjadinya keracunan karbon monoksida, semua pintu dan jendela garasi harus terbuka jika mesin mobil sedang dinyalakan, ya.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | WebMD,Healthline |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR