Dilansir dari Science Alert, para ilmuwan ternyata pernah menemukan bahwa jerapah bisa berkomunikasi dengan kawanannya di malam hari.
Bagi para ilmuwan, 'suara' tersebut adalah senandung yang mereka suarakan dengan frekuensi sangat rendah.
Ini merupakan penemuan yang menarik, sebab selama ini kita tahu bahwa jerapah adalah hewan yang pendiam.
Apalagi, selama berabad-abad para ilmuwan telah mencari tahu bagaimana cara jerapah bersuara.
Sebagian orang menganggap, suara jerapah tidak bisa didengar oleh manusia karena lehernya yang terlalu tinggi.
Tetapi setelah melakukan penelitian selama 1.000 jam dari tiga kebun binatang di Eropa, akhirnya sebuah tim dari Universitas Wina menemukan fakta menarik.
Penelitian tersebut menghasilkan penemuan bahwa jerapah hanya bersuara dengan frekuensi sangat rendah ketika malam hari.
Baca Juga: Gunung Merapi Mengeluarkan Semburan Awan Panas, Ini 3 Fakta Mengenai Gunung Berapi
Dengungan atau senandung ini berada pada frekuensi 92 Hz, artinya manusia masih bisa mendengarnya, namun suaranya sangat kecil.
Menariknya, ketika rekaman tersebut diputar berulang kali, para ilmuwan sepakat bahwa mereka tidak pernah mendengar suara tersebut sebelumnya.
Apakah Itu Suara Mendengkur?
Para peneliti kemudian menemukan pertanyaan, jika suara tersebut terdengar di malam hari, apakah ini bisa disamakan dengan suara mendengkur?
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR