Bobo.id - Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya tradisionalnya, salah satunya adalah permainan tradisional yang dimainkan anak-anak.
Salah satu permainan tradisional yang sering dimainkan anak-anak adalah permainan engklek. Apakah teman-teman pernah memainkannya?
Permainan engklek ini sangat dikenal di berbagai daerah dengan nama beragam. Di Betawi, permainan engklek dikenal dengan nama dampu bulan, di Riau disebut Setatak.
Selain itu, di NTT dikenal dengan siki doka, di Batak Toba dikenal dengan nama marsitekka, dan di area Jawa pada umumnya dikenal dengan nama sunda manda.
Permainan engklek ini dimainkan dengan melompat-lompat di kotak-kotak yang sebelumnya digambar dulu di atas permukaan tanah atau tempat untuk melompat.
Lantas, bagaimana sejarah awal permainan engklek ini, ya?
Engklek adalah permainan tradisional yang merupakan lompatan-lompatan di bidang datar sebagai arena bermainnya. Permainan ini umumnya dimainkan oleh anak-anak perempuan.
Walaupun tidak ada bukti sejarah asal muasal permainan engklek, namun ada dua teori terkenal yang berkaitan dengan permainan engklek.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan tentang Permainan Tradisional dan Modifikasi
Teori pertama mengatakan bahwa permainan engklek diperkenalkan pertama kali oleh Belanda saat menjajah Indonesia.
Orang Belanda mengenal permainan engklek dengan nama Zondag Maandag. Kemudian nama ini dikenal oleh masyarakat setempat menjadi sunda manda.
Permainan ini mulanya sering dimainkan oleh anak-anak dari keluarga Belanda. Lambat laun, permainan ini dimainkan oleh anak-anak Belanda dengan anak-anak pribumi.
Kemudian setelah Indonesia merdeka, permainan ini masih bertahan dan dimainkan di Indonesia hingga terkenal di segala penjuru negeri.
Teori lain berpendapat bahwa permainan engklek ini berasal dari Zaman Romawi Kuno, yang dipopulerkan kembali oleh Kerajaan Inggris yang disebut dengan hopscotch.
Permainan hopscotch juga permainan yang melompat-lompat di atas kotak-kotak yang digambar di atas permukaan tanah atau bidang datar. Permainan hopscotch usianya sangat tua karena sudah ada sejak zaman Kekaisaran Romawi Kuno.
Cara Bermain Engklek
Permainan engklek dimainkan dengan cara melompat dengan satu kaki pada kotak-kotak yang telah dibuat.
Pemain diperbolehkan meletakkan kakinya pada kedua kotak secara bersamaan pada dua kotak yang bersebelahan.
Baca Juga: Bisa Asah Kreativitas dan Imajinasi, Ketahui 4 Manfaat Bermain di Luar Ruangan!
Masing-masing pemain memiliki gaco, yang berfungsi seperti penanda dari batu atau pecahan genting. Semua pemain melakukan hompimpa, yang menang mendapatkan giliran pertama.
Pemain pertama melemparkan gaco dan tidak boleh jatuh di luar kotak yang telah disediakan. Jika gaco jatuh di luar kotak, maka pemain dinyatakan gugur.
Jika gaco berhasil mendarat di kotak pertama, maka pemain pertama melompat dengan satu kaki melalui gambar engklek, kemudian kembali lagi dengan mengabil gaco di kotak pertama dengan posisi kaki satu masih diangkat.
Ingat, ya. kaki pemain engklek tidak boleh mendarat di atas kotak yang ada gaco mereka. Jika kaki pemain mendarat di atas kotak gaco, mereka akan dinyatakan gugur.
Setelah itu bisa mengambil gaco di kotak pertama, pemain melemparkan gaco tersebut ke kotak kedua.
Begitulah seterusnya aturan permainan engklek. Jika sudah melempar dan mengambil gaco di semua kotak, pemain harus memulai permainan dari kotak terakhir hingga kembali ke kotak pertama. Setelah itu, pemain akan mendapatkan 'rumah' yang digambar di kotak-kotak permainan engklek.
Pemain lain yang menginjak kotak yang terdapat 'rumah' harus mengatakan 'Permisi' pada pemain pemilik rumah. Jika tidak, dia akan gugur.
Pemenang adalah pemain yang paling banyak memiliki rumah dari kotak-kotak pada engklek yang digambar.
Begitulah cara bermain engklek. Permainan ini sangat populer karena bisa meningkatkan aktivitas fisik, meningkatkan sosialisasi antarteman, dan melatih fokus, lo!
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | britannica |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR