Bobo.id - Tanggal 1 Maret bukanlah tanggal yang biasa jika teman-teman menilik sejarah Indonesia.
Pada tanggal yang sama dengan hari ini, di tahun 1949 Indonesia tengah dalam proses memperjuangkan kemerdekaan.
Karena itu, Peresiden Joko Widodo (Jokowi) pun menetapkan hari ini sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara.
Pemilihan tanggal 1 Maret tentunya berkaitan dengan sejarah bangsa Indonesia.
Pada tanggal 1 Maret 1949 Indonesia melakukan serangan umum pada Belanda yang kembali mencoba menjajah.
Dengan berani para pahlawan bangsa berjuang agar Indonesia bisa bertahan dalam kemerdekaan yang belum lama didapat saat itu.
Untuk mengenang dan mengingat selalu peristiwa sejarah itu, peringatan 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara diumumnya melalui situs Sekretariat Kabinet.
Penetapan inidi cantumkan dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara.
Walau menjadi Hari Penegakan Kedaulatan Negara, perayaan tersebut tidak menjadi hari libur nasional.
Baca Juga: Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Cari Tahu Sejarah di Balik 1 Oktober
Ada banyak pertimbangan yang sudah dipikirkan pemerintah dalam pembentukan Hari Penegakan Kedaulatan Negara.
Pertama, bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 adalah negara yang merdeka dan berdaulat sehingga dapat mewujudkan tujuan bernegara sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pembukaan UUD 1945 yang dimaksudkan yaitu untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Kedua, bahwa setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 upaya bangsa Indonesia untuk memperoleh pengakuan kedaulatan dari dunia internasional mendapat perlawanan dari Belanda dengan melakukan agresi militer dan propaganda politik di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ketiga, peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan bagian penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam menegakan kembali eksistensi dan kedaulatan Negara Indonesia di dunia internasional.
Selain itu, peristiwa tersebut berhasil menyatukan kembali kesadaran dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Jokowi pun berharap penetapan Hari Penegakan Kedaulatan Negara bisa membuat masyarakat lebih sadar akan nilai-nilai sejarah perjuangan kemerdekaan.
Serangan Umum 1 Maret
Seperti beberapa penjelasan sebelumnya, Pada 1 Maret 1949, Indonesia kembali mendapat serangan dari Belanda.
Baca Juga: Mau Tahu Sejarah Kemerdekaan Indonesia? Kunjungi Museum Joang 45, yuk!
Serangan tersebut terjadi di Yogyakarta yang saat itu masih menjadi ibu kota negara Indonesia.
Belanda yang masih ingin menjajah Indonesia masuk ke wilayah Yogyakarta dan mencoba mengambil alih kekuasaan.
Bahkan pada saat itu Belanda masih melakukan tindakan semena-mena, padahal sudah ada sejumlah kesepakatan terkait kemerdekaan Indonesia.
Karena tindakan itu, muncul sebuah perintah operasi di Staf Komando Aktif Bibis untuk segera melakukan serangan umum di Yogyakarta.
Strategi dan taktik penyerbuan pun dilakukan oleh Letkol Soeharto.
Penyerangan ini mulai berjalan sejak dua minggu sebelumnya, dengan banyak tentara yang menyusup ke wilayah Yogyakarta.
Letkol Soeharto dan pasukan berencana akan menyerbu wilayah kota yang diduduki Belanda pada tanggal 1 Maret.
Tapi tidak disangka, Letnan Komaruddin melakukan serangan lebih dulu bersama pasukannya pada tanggal 29.
Serangan itu dilakukan karena adanya kesalahpahaman yang mengira Februari berakhir pada tanggal 28.
Baca Juga: Ini Dia Film Animasi Sejarah Indonesia Pertama yang Wajib Ditonton!
Karena jumlah pasukan yang sedikit, serangan dari Letnan Komaruddin berhasil dipukul mundur oleh Belanda.
Pada tanggal 1 Maret 1949 sekitar pukul 06.00 WIB, sirine mulai dibuyikan di segala penjuru.
Suara sirene menjadi tanda pertempuran mulai berlangsung di ibu kota atau wilayah Kota Yogyakarta.
Dalam waktu enam jam, Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama rakyat berhasil menguasai Ibu Kota Yogyakarta.
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan pun berhasil dilakukan dengan kerja sama antara TNI dan rakyat.
Untuk mengenang peristiwa dan pahlawan yang gugur, makan dibangunlah Monumen Serangan Oemoem yang ada di pelatara Benteng Bredeburg Yogyakarta.
Nah, itu tadi perjuangan Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan yang kini diperingati dengan Hari Penegakan Kedaulatan Negara.
(Penulis: Amirul Nisa, Adi Wikanto)
Sumber foto: Creative Commons/Sabjan Badio
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR