Bobo.id - Nuklir adalah sumber energi yang besar sehingga banyak dilirik berbagai negara untuk digunakan.
Namun sayangnya, energi besar tersebut menghasilkan radiasi nuklir yang bisa bertahan lama dan merusak lingkungan.
Bukan hanya itu, radiasi dari nuklir bisa sangat berbahaya bagi manusia dari menyebabkan penyakit hingga kematian.
Dampak dari radiasi nuklir pada lingkungan membuat tempat yang terkontaminasi tidak bisa dihuni manusia.
Dalam sejarah pada Perang Dunia II, ada dua wilayah di Jepang yang mendapat serangan bom nuklir.
Peristiwa itu membuat ribuan orang tewas dan berdampak pada lingkungan di sekitarnya.
Dua wilayah tersebut bernama Hiroshima dan Nagasaki yang mendapat serangan bom nuklir sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal enam dan sembilan Agustus 1945.
Bom atom yang menyerang Jepang saat itu bernama Litttle Boy dan Fat Man.
Walau pernah mendapat serangan nuklir yang disebut bisa merusak lingkungan, dua tempat itu sudah mulai dihuni manusia, lo.
Baca Juga: Keren! Kecoak Bisa Bertahan Hidup dari Radiasi Nuklir, Ini 4 Fakta Unik Kecoak Lainnya
Lalu kenapa wilayah Hiroshima dan Nagasaki bisa kembali dihuni manusia setelah terkena radiasi nuklir?
Serangan Bom Nuklir Hiroshima-Nagasaki
Serangan yang terjadi pada Perang Dunia II itu cukup terkenal karena banyaknya korban jiwa dan kerusakan lingkungan pada dua wilayah di Jepang.
Dampak kerusakan lingkungan itu terjadi dalam waktu yang lama, hingga tidak bisa dihuni.
Namun, kini Hiroshima dan Nagasaki mulai dihuni mulai penduduk Jepang sekitar 1,6 juta orang.
Hal ini berbeda dengan sebuah peristiwa kecelakaan nuklir yang ada di Ukraina pada 26 April 1986 setelah Perang Dunia II.
Wilayah di Ukraina tersebut, hingga kini tidak bisa dihuni manusia karena radiasi nuklir masih kuat.
Walau sama-sama pernah terkena radiasi nuklir, ternyata ada beberapa perbedaan yang berdampak besar.
Berikut akan dijelaskan alasan Hiroshima dan Nagasaki bisa kembali pulih sehingga bisa dihuni manusia.
Baca Juga: Pripyat, Kota Hantu Tak Berpenghuni yang Ditinggalkan Karena Ledakan Reaktor Nuklir
Jumlah Kandungan Nuklir
Ledakan bom nuklir yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki memiliki jumlah kandungan nuklir yang tidak terlalu banyak.
Pada bom nuklir pertama terdapat sekitar 140 pon uranium dan bom kedua memiliki 14 pon putonium yang meledak.
Namun berjalannya waktu radiasi nuklir tersebut mulai berkurang dan hilang.
Efisien Radiasi
Dari dua bom yang jatuh ke Hiroshima dan Nagasaki, hanya ada dua pon uranium dan plutonium yang mengalami fisi nuklir atau melepaskan energi yang berbahaya.
Jumlah itu pun terbilang kecil dan bisa hilang dengan berjalannya waktu.
Lokasi Ledakan
Hal lain yang membuat dua kota tersebut bisa dihuni adalah lokasi ledakan yang tidak di atas permukaan tanah.
Baca Juga: Puluhan Tahun Setelah Bencana Nuklir, Begini Kondisi Alam Liar di Chernobyl Sekarang
Ledakan bom nuklir pada Perang Dunia II tersebut terjadi di udara dan ratusan kaki di atas permukaan bumi.
Karena itu, sisa-sisa radioaktif terangkat dan tersebar oleh awan sehingga tidak masuk ke dalam bumi.
Bila sisa nuklir masuk ke dalam bumi, bisa jadi dua kota tersebut akan berbahaya untuk dihuni hingga saat ini.
Radiasi nuklir adalah hal yang sangat berbahaya bagi manusia.
Dampak Radias Nuklir pada Manusia
Radiasi nuklir yang mengenai manusia memang bisa menimulkan akibat yang berbeda-beda.
Perbedaan tersebut bukan hanya karena kekebalan tubuh tapi juga jumlah radiasi yang mengenai yang bisa berbada-beda.
Saat terkena radiasi nuklir rambut bisa mengalami kerontokan dan banyak sel di otak mengalami kerusakan.
Matinya sel pada otak ini bisa menyebabkan kejang, kelumpuhan, hingga kematian.
Manusia juga bisa mengalami tiroid akibat partikel radioaktif dari nuklir.
Selain itu sistem peredaran darah juga akan terganggu sehingga mudah terkena infeksi.
Hiroshima dan Nagasaki membutuhkan waktu 10 tahun untuk aman dihuni sehingga tidak ada radiasi yang merusak peredaran darah manusia.
Radiasi nuklir ini juga bisa mengakibatkan gangguan jantung, saluran pencernaan, sistem reproduksi, hingga kanker.
Nah, itu tadi penjelesan akibat dari ledakan nuklir yang berdampak buruk pada lingkungan dan manusia dalam jangka waktu yang lama.
Bahkan dalam sekala yang parah, suatu wilayah bisa berbahaya dihuni hingga puluhan tahun.
(Penulis : Retia Kartika Dewi/Amirul Nisa)
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR