Bobo.id - Seringkali rumah didatangi hewan-hewan kecil, misalnya serangga dan tikus.
Salah satu hewan yang kadang ditemukan masuk ke dalam rumah adalah kelabang.
Satu kelabang yang masuk biasanya tidak menyebabkan masalah berarti, namun jika banyak kelabang yang masuk, maka bisa menyebabkan banyak kerugian.
Jika tidak sengaja tersenggol atau terinjak, kelabang juga bisa menggigit, lo, teman-teman.
Sebab, kelabang akan merasa terancam dan akan mengigit sebagai bentuk pertahanan.
Jika tergigit, akan timbul luka bekas gigitan. Selain itu, kelabang juga bisa memasukkan racun dalam tubuh kita.
Racun gigitan kelabang ini akan membuat alergi pada tubuh kita. Gejala alergi racun kelabang adalah gatal, ruam, bahkan hingga demam.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengusir kelabang dari rumah agar kita terhindar dari gigitannya. Teman-teman bisa melakukan hal ini:
1. Menggunakan Perangkap Lengket
Teman-teman bisa membeli perangkap lengket di toko perangkat keras dan meletakannya di dekat tiang, sudut ruangan, atau sela-sela perabotan besar.
Namun, perangkap ini hanya berpengaruh pada kelabang berukuran kecil. Kelabang dengan ukuran besar akan mudah melarikan diri dengan gerakan cepatnya.
Namun, perangkap ini juga akan membantu teman-teman menangkap beberapa hama lain yang masuk ke dalam rumah.
2. Menggunakan Insektisida Buatan Sendiri
Tidak perlu membeli insektisida untuk mengusir kelabang, teman-teman bisa menggunakan insektisida buatan sendiri, lo.
Gunakan asam borat sebagai bahan untuk membuat insektisida. Asam borat adalah alat pembunuh serangga yang kuat dengan menyebabkan keracunan.
Untuk membuatnya, gunakan masker pelindung dulu agar terhindar dari partikel bubuk asam borat, ya.
Isi botol semprot atau penyemprot pekarangan dengan boraks dan air dalam jumlah yang sama dan kocok hingga tercampur.
Setelah itu, semprotkan larutan pada area yang mungkin menjadi jalan kelabang masuk ke dalam rumah.
Baca Juga: Apakah Kaki Seribu Memang Punya Seribu Kaki? Yuk, Lihat 5 Faktanya!
3. Semprotan Alami
Bila khawatir menggunakan bahan seperti asam borat, teman-teman bisa menggunakan bahan yang lebih ramah.
Sabun cuci piring adalah bahan yang lebih alami yang digunakan untuk membasi kelabang di rumah.
Dengan menggunakan sabun cuci piring kelabang bisa mengering dan mati.
Untuk membuatnya, campurkan 3,5 liter air hangat dengan dua sendok makan sabun cuci piring cair dalam botol semprot.
Campurkan tanpa membentuk banyak busa, lalu aplikasikan pada celah atau sudut gelap di dalam rumah.
Terapkan kembali setiap beberapa hari untuk memastikan serangga telah bersentuhan dengan cairan sabun cuci.
4. Membuat Penghalang
Cara lain yang bisa dilakukan ada membuat penghalang di sekitar rumah sehingga kelabang tidak akan masuk ke dalam rumah.
Baca Juga: Terlihat Sama, Kaki Seribu dan Kelabang Ternyata Berbeda, lo!
Gunakan insektisida yang dibeli di toko atau gunakan buatan sendiri. Semprotkan penghalang di sekitar rumah bagian luar.
Hewan kecil ini bisa saja masuk ke dalam rumah tanpa sepengetahuan teman-teman dan menyerang penghuni rumah. Karena itu, teman-teman harus paham gejala dari gigitan hewan ini.
Gejala Gigitan Kelabang
Berbagi gejala akan ditimbulkan setelah kita digigit kelabang, yang akan terasa dalam hitungan jam hingga hitungan hari.
Bahkan, beberapa orang juga bisa mengalami mati rasa karena gigitan kelabang.
Beberaga gejala gigitan kelabang adalah gatal, demam, mual, jantung berdebar, sulit bernapas, dan tenggorokan bengkak.
Bila digigit kelabang, segera bersihkan luka atau daerah gigitan dengan air mengalir. Lalu rendam area gigitan dengan air hangat untuk mengeluarkan racun.
Lanjutkan penanganan dengan memberikan kompres es selama 10 menit untuk mengurangi bengkak dan rasa nyeri.
Jika teman-teman merasa gejalanya tambah parah, segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan obat anti alergi, ya!
(Penulis: Aniza Pratiwi)
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR