Status siaga untuk Gunung Merapi ini masih sama sejak tanggal 5 November 2020.
Dari aktivitas dini hari tadi, pihak BPPTKG menjelaskan tentang potensi bahaya dari Gunung Merapi.
Dijelaskan bahwa saat ini guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat sejauh lima kilometer ke arah Sungai Boyong dan sejauh tujuh kilometer ke arah Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng.
Sedangkan di sektor tenggara, daerah potensi bahaya meliputi tiga kilometer ke arah Sungai Woro dan lima kilometer ke arah Sungai Gendol.
Aktivitas Gunung Merapi ini juga bisa melontarkan material vulkanis yang bila terjadi letusan bisa mencapai radius tiga kilometer dari puncak.
Warga Diungsikan
Akibat dari guguran awan panas itu, warga di sekitar gunung mulai diungsikan.
Baca Juga: Termasuk Gunung Api Bawah Laut Tertinggi di Dunia, Ini Fakta Gunung Kawio Barat di Sulawesi
Dikutip dari Kompas.com, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengambil tindakan atas adanya aktivitas guguran awan panas di Gunung Merapi, dengan mengungsikan warga ke tempat aman.
Ada 253 warga yang terdapat telah mengungsi sementara ke tempat aman.
Dari jumlah itu ada 60 warga di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan ada juga 193 warga yang ada di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
253 warga yang diungsikan merupakan penduduk yang tinggal di lereng Gunung Merapi.
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR