Seorang astronaut dari Badan Antariksa Amerika (NASA) mengatakan bahwa di ruang angkasa banyak gas berjenis hidrokarbon aromatik polisiklik.
Gas ini dihasilkan oleh pembakaran bintang, yang juga terdapat pada komet, meteor, debu ruang angkasa.
Gas jenis ini juga ada di Bumi, lo. Gas-gas itu termasuk dari hasil pembakaran logam panas, asap mesin diesel, dan bau dari hasil pembakaran daging.
Para astronaut di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) juga mengatakan bahwa mereka sering mencium bau hasil pembakaran di baju astronaut setelah menyelesaikan misi ruang angkasa.
Astronaut ISS melaporkan bahwa bau tersebut selalu ada di ruang angkasa dan mengapung di mana-mana.
Gas hidrokarbon aromatik polisiklik ini disebut mirip dengan bau daging barbekyu bakar oleh astronaut di ISS.
Hal ini disebabkan oleh rendahnya oksigen dan tingginya gas-gas hasil pembakaran di ruang angkasa.
Baca Juga: Ingin Jadi Astronaut? Kenali Dulu Beragam Aktivitas Astronaut di Ruang Angkasa
Bau Ruang Angkasa yang Lain
Jika bau ruang angkasa disebut mirip bau daging bakar, lantas bagaimana bau satelit, dan nebula, ya?
Seorang astronaut NASA yang lain menyebutkan bahwa Bulan memiliki bau seperti bubuk mesiu atau bau besi.
Hal ini disebabkan oleh kandungan mineral di Bulan.
Source | : | Science Focus |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR