Bobo.id - Saat ini, varian Omicron masih menjadi varian virus corona yang mendominasi kasus infeksi COVID-19 di Indonesia.
Vaksinasi booster pun dilakukan agar meningkatkan sistem imun masyarakat menghadapi varian Omicron.
Seiring waktu, sebanyak 668 kasus infeksi oleh subvarian Omicron BA.2 terdeteksi di Indonesia yang telah tersebar di 19 provinsi di Indonesia.
Sebelumnya dilaporkan bahwa varian Omicron ini pun lebih menular daripada varian Delta.
Namun, subvarian Omicron BA.2 ini diyakini lebih menular daripada subvarian Omicron yang lain, yakni BA.1 dan BA.1.1.
Saat ini subvarian Omicron BA.1 dan BA.1.1 masih mendominasi kasus penularan Omicron di Indonesia.
Subvarian Omicron BA.2
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sebaran varian BA.2 saat ini telah mengakibatkan lonjakan kasus COVID-19 di sejumlah negara, teman-teman.
Negara yang mengalami lonjakan kasus COVID-19 karena subvarian BA.2 adalah Hong Kong, Korea Selatan, dan Inggris.
Menkes mengatakan, banyak pasien di Hong Kong yang meninggal akibat gelombang COVID-19 yang disebabkan subvarian Omicron BA.2.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa Subvarian Omicron BA.2 lebih cepat menular dibandingkan subvarian BA.1.
Dari segi keparahan, jumlah pasien COVID-19 dari subvarian Omicron BA.2 yang dirawat di rumah sakit tidak jauh berbeda dari BA.1.
Gejala Subvarian Omicron BA.2
Gejala yang dialami pasien yang terpapar BA.2 di antaranya adalah pilek, sakit tenggorokan dan badan terasa pegal.
Lalu, apakah vaksinasi booster bisa mencegah subvarian BA.2?
Menurut penelitian, subvarian omicron dapat mengurangi kemanjuran vaksin.
Tapi vaksin booster masih mampu mencegah penularan dan keparahan gejala infeksi subvarian Omicron BA.2
Apakah Subvarian Omicron BA.2 Bisa Menyebabkan Gelombang Keempat?
Baca Juga: Muncul Varian Omicron 'Siluman' yang Lebih Menular daripada Omicron Biasa, Begini Kata Kemenkes
Mungkin teman-teman masih ingat gelombang kedua COVID-19 yang disebabkan varian Delta.
Lalu gelombang ketiga COVID-19 yang disebabkan varian Omicron pada awal tahun 2022.
Lantas, apakah subvarian Omicron BA.2 bisa menyebabkan gelombang keempat?
Ternyata memang ada kemungkinan terjadi gelombang keempat COVID-19, teman-teman.
Kemenkes mengatakan, untuk menutup kemungkinan terjadinya gelombang keempat, pemerintah kembali memperketat kegiatan masyarakat.
Banyaknya kegiatan masyarakat, termasuk pada saat Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri nanti, bisa meningkatkan risiko terjadinya gelombang keempat.
Mari kita sama-sama menjaga kesehatan agar gelombang keempat COVID-19 tidak terjadi, ya, teman-teman.
Salah satu upaya pencegahan adalah melaksanakan vaksinasi booster dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Jangan lupa untuk selalu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, ya!
Kuis! |
Di negara mana subvarian Omicron BA.2 menjadi penyebab gelombang COVID-19? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR