Bobo.id - Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis yang memengaruhi kondisi lingkungan dan bencana alam yang terjadi.
Mengapa negara Indonesia bisa beriklim tropis? Karena letak Indonesia berada di garis khatulistiwa.
Khatulistiwa adalah sebuah garis khayal yang membentang dan membagi bumi menjadi dua belahan, yaitu belahan kutub utara dan kutub selatan.
Sedangkan negara-negara yang jauh dari garis khatulistiwa mengalami perubahan empat musim.
Namun, iklim tropis di Indonesia ini juga memengaruhi terjadinya beragam jenis bencana alam. Nah, berikut ini hubungan antara iklim tropis dan jenis bencana alam di Indonesia.
Penjelasan Iklim Tropis
Ciri iklim tropis yaitu suhu udara sepanjang tahun di wilayah tersebut dapat mencapai sekitar 27 derajat Celcius.
Iklim tropis menyebabkan curah hujan di Indonesia tinggi namun juga mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun.
Oleh sebab itu, tanah di negara beriklim tropis termasuk tanah yang subur dan mendukung pertanian.
Baca Juga: Punya Indra Lebih Peka, Ini 4 Hewan yang Bisa Deteksi Bencana Alam
Daerah yang dilintasi garis khatulistiwa diketahui lebih banyak memiliki keragaman hayati yang lebih banyak.
Di negara yang dekat dengan khatulistiwa, memiliki banyak spesies hewan dan juga hutan yang lebih banyak.
Pergerakan matahari dan angin muson yang berhembus menyebabkan terjadinya dua musim di negara beriklim tropis, yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Bencana Alam di Indonesia
Karena Indonesia berada di wilayah tropis, maka negara ini juga termasuk ke dalam wilayah yang rawan bencana.
Hal tersebut membuat wilayah Indonesia rentan terkena badai, topan, dan juga siklon tropis yang kerap terjadi di wilayah khatulistiwa terutama yang dekat dengan Samudra Pasifik.
Dilansir dari National Geographic, para ilmuwan berpendapat bahwa siklon, badai, dan angin topan merupakan fenomena yang sama.
Pembeda di antara ketiga peristiwa tersebut terdapat pada tempat terjadinya. Di wilayah Atlantik dan Pasifik utara, fenomena alam ini disebut badai, atau dalam bahasa Inggris disebut hurricane.
Di Pasifik barat laut, badai yang kuat disebut sebagai topan, atau dalam bahasa Inggris yaitu typhoon. Kemudian, di barat daya Samudra Hindia, badai-badai tersebut hanya disebut siklon tropis.
Baca Juga: BMKG Deteksi Adanya Pertumbuhan Siklon Charlotte, Ini Daftar Wilayah yang Akan Alami Dampaknya
Selain itu, kondisi iklim dan cuaca di Indonesia juga menyebabkan besarnya kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi.
Atau dengan kata lain, bencana hidrometeorologi dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan meteorologi seperti angin, curah hujan, kelembapan, temperatur.
Adapun beberapa jenis bencana hidrometeorologi antara lain banjir, tanah longsor, kekeringan, angin puting beliung.
Banjir merupakan bencana yang sering terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi, hujan tidak kunjung berhenti, dan kurangnya resapan air di tempat yang diguyur hujan.
Tanah longsor terjadi karena dipicu oleh beberapa hal, seperti curah hujan tinggi, kurangnya jumlah pohon pada lahan kosong, dan banjir.
Pada lahan kosong yang pohon-pohonnya sudah ditebangi, biasanya rawan terjadi tanah longsor.
Perubahan suhu juga mengakibatkan terjadinya kekeringan pada suatu wilayah. Bencana kekeringan ini akan merugikan seluruh makhluk hidup di suatu lingkungan.
Sementara angin puting beliung adalah, angin kencang yang datang secara tiba-tiba, memiliki pusat, dan bergerak menyerupai spiral dengan kecepatan 40 hingga 50 km/jam.
Nah, itulah hubungan antara iklim tropis dan beragam jenis bencana alam yang mungkin terjadi di Indonesia.
Kuis! |
Sebutkan perbedaan antara siklon, badai, dan angin topan! |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR