Bobo.id - Siapa yang sering membantu orang tua mencuci pakaian?
Sebaiknya kita menempatkan rak di ruang untuk mencuci pakaian, nih, teman-teman. Dengan begitu, kita lebih mudah mengambil produk pembersih pakaian ketika sedang mencuci.
Lalu, sebaiknya produk pembersih apa saja yang harus ada di rak ruang cuci, ya? Untuk mengetahuinya, simak informasinya berikut ini, yuk!
1. Detergen
Produk pembersih pertama yang tidak boleh dilupakan adalah detergen. Saat ini, teman-teman bisa membeli detergen dengan berbagai bentuk, ada detergen bubuk, cair, atau kapsul.
Sesuaikan saja dengan kebutuhan kita. Detergen bubuk lebih murah dan bisa mencuci pakaian lebih banyak, sedangkan detergen cair lebih cocok digunakan untuk merontokkan noda yang ada pada serat pakaian.
Lalu, detergen kapsul memang lebih unik, tapi lebih mahal. Ketiganya sama-sama bagus digunakan untuk membersihkan pakaian, kok.
Pastikan kita memilih detergen yang mengandung surfaktan, yaitu zat pelarut noda dan pengangkat kotoran.
Namun, bagaimana kalau kita alergi kandungan detergen?
Baca Juga: Jangan Sampai Terlambat Dibersihkan, Gunakan 5 Bahan Ini untuk Hilangkan Noda Tinta pada Pakaian
Tidak perlu khawatir, teman-teman bisa menggunakan detergen khusus pakaian bayi atau detergen yang bebas pewangi dan pewarna. Sehingga, kulit kita tidak akan teriritasi.
2. Pemutih Oksigen
Pernah dengar pemutih oksigen? Pemutih oksigen ini gunanya untuk memutihkan kembali pakaian kita yang sudah mulai terlihat kusam.
Dibandingkan dengan pemutih berbahan klorin yang langsung memutihkan pakaian, pemutih oksigen memutihkan pakaian dengan pelan-pelan.
Sehingga, tidak merusak serat pakaian dan juga membunuh virus serta bakteri pada pakaian putih kita, lo.
Pemutih oksigen yang mengandung natrium perborat ini baik untuk semua jenis kain, kecuali kulit, wol, dan sutra.
Cara penggunaannya, rendamlah pakaian putih bersama campuran pemutih oksigen dan air suhu normal selama satu jam.
Lalu, kucek dan bilas sampai bersih, baru dijemur di bawah sianr matahari.
3. Disinfektan
Baca Juga: Bisa Bersihkan Perabot hingga Pakaian, Ini 3 Alasan Garam Jadi Bahan Pembersih Serbaguna
Disinfektan ini hampir sama dengan pemutih oksigen, yaitu memutihkan pakaian serta membunuh bakteri dan virus yang menempel pada pakaian.
Namun, penggunaannya harus hati-hati karena jika terlalu sering atau banyak dapat membuat serat kain pakaian rusak, lo. Jadi, lebih baik teman-teman menggunakannya sesekali saja.
4. Baking Soda
Baking soda, selain jadi bahan membuat adonan roti, juga jadi salah satu produk pembersih pakaian, lo.
Penggunaan baking soda dapat mengatur tingkat keasaman air, agar tidak terlalu asam atau basa.
Sehingga, pakaian yang kita cuci tetap terasa segar dan harum. Penggunaan baking soda sendiri, tinggal dicampurkan ke dalam air cucian bersama detergen.
Sehingga, pakaian yang teman-teman cuci bebas bakteri dan tidak bau apek setelah dicuci.
5. Cuka Putih
Produk pembersih pakaian terakhir ada cuka putih yang dijual bebas dan biasa digunakan untuk menyedapkan makanan.
Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 3 SD Tema 7, Siapa Saja yang Terlibat Dalam Pembuatan Pakaian?
Cuka putih ini mempunyai sejumlah kegunaan, yaitu pelembut kain, penghilang bau, dan penghilang noda.
Jadi, jika teman-teman ingin pakaian lembut secara alami tanpa pelembut, gunakanlah beberapa tetes cuka pada bilasan terakhir.
Selain itu, cuka putih yang ditambahkan pada bilasan terakhir, dapat membuat pakaian bersih dari sisa detergen yang mengendap di serat kain, lo.
O iya, jika kehabisan pemutih pakaian, cuka putih juga dapat digunakan sebagai pemutih darurat.
Nah, itulah beberapa produk pembersih pakaian yang sebaiknya teman-teman punya di rumah.
Sehingga, kegiatan mencuci pakaian terasa menyenangkan dan mudah, karena pakaian bersih, lembut, serta harum.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Thespruce |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR