Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu bagaimana urutan planet di tata surya dari yang paling dekat dengan matahari hingga yang paling jauh?
Jika diurutkan berdasarkan jarak yang paling dekat dengan matahari, maka urutannya yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
Semua planet tersebut bergerak mengelilingi matahari sebagai orbitnya, yang disebut revolusi.
Nah, setiap planet ini memiliki waktu revolusi yang berbeda-beda, teman-teman. Contohnya Venus karena membutuhkan waktu 243 hari untuk berputar mengitari Matahari.
Sementara Bumi membutuhkan kurang lebih 365 hari untuk bisa berputar mengitari Matahari dari posisi awal hingga kembali ke posisi semula.
Setelah mengetahui hal ini, kita mulai penasaran, apakah mungkin semua planet di Tata Surya berada pada satu garis sejajar?
Fenomena 1.000 Tahun Lalu
Dilansir Science Focus, orientasi dan kemiringan orbit setiap planet menyebabkan, 8 planet utama tata surya ini tidak akan pernah bisa sejajar sempurna.
Terakhir kali mereka muncul bahkan di bagian langit yang sama adalah lebih dari 1.000 tahun yang lalu, yaitu pada 949 M.
Baca Juga: Apakah Manusia Bisa Hidup dan Tinggal di Ruang Angkasa? Ini Penjelasannya
Lalu, kira-kira kapan fenomena tersebut akan terjadi lagi? Delapan planet akan kembali hampir sejajar pada 6 Mei 2492 atau lebih dari 4 abad lagi.
Sekitar setengah abad, planet-planet paling terang mengambil posisi di langit malam menciptakan kesan berada dalam garis lurus.
Beberapa planet terlihat sejajar terakhir pada bulan April 2002, yaitu ketika Jupiter, Saturnus, Mars, Venus, dan Merkurius tampil di atas ufuk barat seperti kalung langit dengan bulan sabit sebagai permata di tengahnya.
Penyelarasan serupa akan berlangsung lagi pada 8 September 2040.
Dampak bagi Bumi
Jika delapan planet di Tata Surya ini berada pada satu garis lurus, apakah akan berdampak pada kehidupan di planet Bumi?
Jika nantinya planet-planet sejajar, hal ini tak akan berpengaruh negatif pada Bumi.
Hal itu karena efek gravitasi planet-planet terlalu lemah bagi Bumi. Sedangkan hanya ada dua objek yang dapat memengaruhi Bumi, yaitu Matahari dan Bulan.
Keselarasan planet-planet itu justru dimanfaatkan oleh NASA.
Baca Juga: Debu Bulan Berhasil Dilelang dengan Harga Mencapai 7 Miliar, Apa itu Debu Bulan?
Selama tahun 1970-an, NASA memanfaatkan penyelarasan khusus planet-planet untuk mengirim wahana antariksa dalam 'tur besar' Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus dengan sedikit usaha.
Keselarasan seperti itu terjadi hanya sekali setiap 175 tahun. Untungnya, itu datang tepat setelah para ilmuwan NASA menemukan cara untuk menggunakannya.
Uniknya Rotasi Retrograde
Rotasi yang dialami oleh planet Venus dan Uranus disebut sebagai rotasi retrograde, yaitu berputar dengan arah berlawan dengan rotasi Matahari.
Hipotesis para ilmuwan pada zaman dahulu menunjukkan bahwa terjadinya arah perputaran yang berbeda pada Venus dan Uranus ini disebabkan karena tabrakan benda besar di angkasa.
Dahulu, Venus dan Uranus dikatakan berputar mengelilingi Matahari dengan arah yang sama seperti planet lainnya. Namun, karena tabrakan tersebut, arahnya menjadi berbeda.
Namun, menurut penelitian pada tahun 2011, sejumlah tabrakan lebih kecil di Tata Surya membuat putaran Uranus menjadi 98 derajat.
Dengan informasi tersebut, para ilmuwan beranggapan perlu beberapa tabrakan untuk mengubah arah putaran planet atau satelit.
(Penulis: Nur Fitriatus Shalihah, Grace E)
Kuis! |
Pada tahun berapa planet-planet di Tata Surya akan sejajar? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR