Bobo.id - Walaupun terlihat kosong, langit menyimpan banyak benda yang hingga kini masih jadi misteri.
Salah satu objek yang dianggap aneh bahkan menakutkan adalah lubang hitam atau black hole.
Black hole adalah benda yang sangat padat dengan daya tarik gravitasi yang begitu kuat.
Tahukah teman-teman, karena daya tarik gravitasinya yang begitu kuat, cahayapun tidak bisa keluar dari tarikannya. Kita pun tidak bisa melihat lubang hitam itu.
Bahkan lubang hitam baru bisa terekam pada tahun 2019 oleh kolaborasi Event Horizon Telescope (EHT).
Dilansir dari Space, hingga kini para astronom telah mengidentifikasi tiga jenis lubang hitam.
Yakni lubang hitam bintang, lubang hitam supermasif, dan lubang hitam menengah.
Lubang Hitam, Sebesar Apa?
Dilansir dari NASA, lubang hitam bisa berukuran besar atau kecil. Menurut para ilmuwan, lubang hitam terkecil hanya sebesar satu atom.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Seseorang Tersedot ke Dalam Lubang Hitam?
Walaupun lubang hitam itu sangat kecil, namun ternyata memiliki massa sebesar gunung raksasa, lo.
Massa dalam hal ini berarti jumlah materi dalam suatu benda, ya.
Lubang hitam lainnya dijuluki sebagai "bintang". Massanya bisa mencapai 20 kali lebih besar dari massa matahari.
Ilmuwan memperkirakan terdapat banyak lubang hitam bermassa bintang di galaksi Bumi, Bima Sakti.
Lubang hitam lainnya yang sekaligus merupakan lubang hitam terbesar disebut supermasif.
Lubang hitam supermasif ini memiliki massa yang lebih dari satu juta matahari. Banyak sekali, ya.
Lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bima Sakti ini disebut dengan Sagitarius A.
Lubang hitam ini memiliki massa yang setara dengan sekitar empat juta matahari.
Bahkan lubang hitam ini akan muat menampung beberapa juta planet Bumi.
Baca Juga: Lubang Hitam di Pusat Bimasakti 'Menendang' Sebuah Bintang, Ada Apa?
Apakah Bisa Menelan Bumi?
Lubang hitam tidak akan beredar di luar angkasa untuk memakan bintang, bulan, dan planet.
Jangan khawatir, meski terdapat lubang hitam supermasif di galaksi bima sakiti, bumi tidak akan jatuh dalam lubang hitam.
Ini terjadi karena tidak ada lubang hitam yang cukup dekat dengan tata surya.
Bahkan, jika lubang hitam yang bermassa sama dengan matahari menjadi pusat tata surya, bumi tetap tidak akan jatuh ke lubang hitam.
Lubang hitam akan memiliki gravitasi yang sama dengan matahari, sementara Bumi dan planet lain akan mengorbitnya sebagaimana mereka mengorbit matahari.
Namun, matahari pun tidak akan bisa berubah menjadi lubang hitam karena matahari tidak cukup besar untuk membuat lubang.
Apa Isi Lubang Hitam?
Dilansir dari Kompas.com, Regina Caputo, astrofisikiwan di NASA, mengatakan, meski lubang hitam tampak seperti lubang, ia tidak kosong, lo.
Baca Juga: Wah, Para Astronom Menemukan Lubang Hitam Terbesar di Alam Semesta
Dalam lubang hitam ternyata terdapat banyak materi yang terkondensasi menjadi satu titik yang disebut singularitas.
Ketika memasuki singularitas lubang hitam, para astronom tidak tahu apa yang terjadi.
Namun, para ilmuwan mampu melihat bagaimana gravitasi yang kuat mempengaruhi bintang dan gas yang ada di sekitar lubang hitam.
Ketika lubang hitam dan bintang saling berdekatan, akan ada cahaya berenergi tinggi yang tidak bisa dilihat mata manusia. Namun, bisa jika menggunakan satelit dan teleskop luar angkasa.
Nah, itulah informasi tentang lubang hitam yang hingga kini masih jadi misteri antariksa. Semoga bisa menambah pengetahuan teman-teman, ya.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,NASA,Space Facts |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR