Bobo.id - Agar rumah semakin bersih dan bebas kuman, teman-teman pasti akan menggunakan beberapa produk pembersih.
Karena, produk pembersih tersebut dapat menghilangkan noda dan juga bakteri yang menempel di permukaan perabotan.
Namun, ketika menggunakan produk pembersih kita pasti melakukan beberapa kesalahan yang tidak disadari.
Akibatnya, perabotan rumah bukannya bersih, tapi bisa jadi bau atau rusak.
Berikut beberapa kesalahan ketika menggunakan produk pembersih yang masih dilakukan. Apa saja itu? Yuk, simak!
1. Tisu Disinfektan
Menggunakan tisu basah yang mengandung disinfektan memang memudahkan teman-teman membersihkan perabotan.
Tapi, ternyata menggunakan tisu disinfektan tidak dapat membunuh semua kuman yang menempel, lo.
Apalagi, jika tisunya sudah mengering, karena tisu hanya bisa digunakan ketika masih benar-benar basah.
Baca Juga: Ditinggal Mudik, Apa yang Harus Dilakukan agar Kucing Peliharaan Tetap Aman?
Meskipun cairan alkoholnya bisa bertahan sampai dua tahun. Untuk mengatasinya, teman-teman bisa menambahkan alkohol 70 persen (isoprofil) yang bisa dibeli di toko bahan kimia terdekat.
2. Semprotan Disinfektan
Ketika ingin menggunakan semprotan disinfektan, kita biasanya hanya menyemprotkan sedikit cairan disinfektan.
Padahal, cara yang benar adalah dengan menyemprotkan disinfektan sampai permukaan perabotan benar-benar basah.
Dengan begitu, semprotan disinfektan bisa membunuh mikroba yang berbahaya.
Selain itu, sebelum disemprotkan ke permukaan perabotan, bersihkan terlebih dahulu debunya menggunakan lap mikrofiber.
Lalu, semprotkan disinfektan hingga basah dan biarkan selama 10 menit sebelum di lap menggunakan lap mikrofiber yang bersih.
3. Pemutih
Pemutih sering digunakan untuk menghilangkan noda kekuningan pada pakaian putih atau juga bisa digunakan sebagai disinfektan, lo.
Baca Juga: BERITA POPULER: Jenis-Jenis Rumah Adat Betang hingga Makanan Khas Lebaran di Berbagai Negara
Namun, pemutih sering disimpan asal-asalan dan juga terkena sinar matahari langsung.
Padahal, pemutih harus disimpan di tempat yang jauh dari sinar matahari serta sejuk. Dengan begitu, pemutih tetap bekerja dengan baik untuk memutihkan pakaian.
O iya, jika botol pemutih sudah dibuka, maka pemutih hanya bisa digunakan selama 6 atau 12 bulan.
Hal penting lainnya, yang perlu teman-teman ingat adalah, cairan pemutih tidak boleh dicampur dengan cuka, amonia, alkohol gosok, serta hidrogen peroksida.
Untuk itu, pemutih hanya bisa kita campur dengan air saja, agar tetap aman digunakan.
4. Cuka Putih
Cuka putih tidak hanya digunakan untuk memasak, tetapi juga digunakan untuk membersihkan permukaan rumah yang kotor.
Namun, tidak semua permukaan benda bisa dibersihkan oleh cuka, jadi gunakanlah dengan hati-hati.
Jangan menggunakan cuka pada granit, marmetr, dan kuarsa karena dapat mengikis bebatuan alam.
Baca Juga: Bagaimana Mengatasi Hama di Rumah? Coba 5 Cara Ini agar Hama Tak Datang Lagi
Selain itu, cuka hanya bisa dicampur dengan air dan jangan mencampurkan cuka dengan pemutih, serta hidrogen peroksida karena menghasilkan gas yang berbahaya.
5. Detergen
Kesalahan teman-teman ketika, menggunakan detergen untuk mencuci pakaian adalah menggunakannya terlalu banyak.
Busa yang banyak tidak bsia membersihkan pakaian kita dan justru menumpuk banyak bubuk detergen pada serat kain.
Akibatnya, serat pakaian jadi kaku, lengket, bau karena lembab. Oleh karena itu, gunakanlah secukupnya saja sesuai jumlah pakaian yang akan dicuci.
O iya, sebaiknya setelah dibuka detergen harus habis dalam waktu satu tahun, agar tetap baik membersihkan noda.
Nah, itulah beberapa kesalahan yang sering teman-teman lakukan. Mulai dari menggunakan tisu disinfektan yang sudah kering sampai menggunakan detergen terlalu banyak.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Thespruce |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR