Bobo.id - Hewan langka, sering dikaitkan dengan hewan terancam punah, adalah spesies hewan-hewan yang sudah sulit ditemukan di alam sekitar kita.
Cara melestarikan hewan langka adalah dengan menempatkan hewan-hewan terancam punah tersebut ke tempat konservasi seperti taman nasional, suaka marga satwa, dan cagar alam.
Dengan berada di tempat konservasi, hewan langka mendapatkan perlindungan serta pelestarian, sehingga kesehatan dan kebutuhan pangan bisa terpenuhi.
Namun, mengapa hewan-hewan yang hidup di alam liar tersebut bisa terancam punah?
Penyebab Kepunahan Hewan
Ada banyak penyebab hewan-hewan di Bumi mengalami kepunahan, yang dibedakan secara alami maupun tingkah laku manusia.
Secara alami, hewan dapat punah karena bencana alam. Sedangkan hewan punah akibat manusia karena diburu, penebangan liar, dan pemanasan global.
Contoh bencana alam yang dapat membuat berkurangnya populasi hewan di alam liar yaitu kebakaran hutan.
Ini telah terbukti dari peristiwa berkurangnya populasi koala di New South Wales, Australia. Selain karena penyakit klamidia, jumlah koala juga berkurang karena kebakaran hutan.
Baca Juga: 14 Nama Dinosaurus yang Sering Muncul di Film, Apa Saja?
Kebakaran hutan musim panas yang terjadi pada 2019 hingga 2020, telah membuat sekitar 5.000 koala mati di Australia.
The Australian Koala Foundation memperkirakan ada kurang dari 100 ribu koala yang tersisa di alam liar, kira-kira jumlah koala yang tersisa hanya sekitar 43 ribu.
Sedangkan ulah manusia yang bisa menyebabkan hewan menjadi punah adalah karena melakukan perburuan hewan untuk kepentingan pribadi dan penggundulan hutan.
Hewan liar yang diburu secara berlebihan tentu saja akan menyebabkan kepunahan di masa yang akan datang.
Penebangan liar yang mengakibatkan berkurangnya lahan hutan, membuat hewan-hewan kehilangan habitat dan makanannya, kemudian mati.
Pentingnya Konservasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konservasi yaitu pemeliharaan dan pelindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan; pengawetan; pelestarian.
Dengan kata lain, konservasi adalah usaha yang dilakukan oleh manusia untuk melindungi atau melestarikan berbagai macam yang dianggap penting untuk kehidupan manusia.
Konservasi ini juga telah diatur dalam Undang Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati.
Baca Juga: Baru Tahu! Ternyata Ini 3 Alasan Hewan Air Berukuran Lebih Besar dari Hewan Darat
Menurut UU No.5 Tahun 1990, konservasi adalah pengelolaan sumber daya alam hayati di mana pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana demi menjamin kesinambungan persediaan hayati dengan meningkatkan dan memelihara kualitas keanekaragaman nilainya.
Contoh konservasi yang telah dilakukan manusia sebagai upaya perlindungan terhadap hewan-hewan terancam punah antara lain sebagai berikut.
- Cagar alam, adalah kawasan yang berfungsi untuk perlindungan flora dan fauna yang dilindungi, beserta habitatnya.
- Suaka marga satwa, adalah kawasan yang berfungsi untuk perlindungan hewan yang hampir punah.
- Taman nasional, adalah kawasan yang berfungsi untuk perlindungan ekosistem asli dari tempat tersebut.
- Hutan lindung, adalah kawasan hutan yang berfungsi untuk pencegah banjir dan erosi, serta dilindungi oleh pemerintah.
- Taman safari, merupakan kawasan yang berfungsi untuk melindungi hewan-hewan di habitat baru.
- Kebun binatang, merupakan kawasan yang berfungsi untuk melestarikan bermacam-macam hewan dengan cara lebih tertutup daripada taman safari.
- Kebun botani, merupakan kawasan yang berfungsi untuk menyimpan dan melestarikan tumbuhan-tumbuhan yang dilindungi.
Nah, itulah penyebab berkurangnya populasi hewan liar yang dapat meningkatkan risiko kepunahan hewan, teman-teman.
Kuis! |
Berapa banyak koala yang mati akibat kebakaran hutan di Australia? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR