Bobo.id - Ajang turnamen bulu tangkis beregu, Thomas Cup dan Uber Cup, kembali dilaksanakan di Bangkok, Thailand.
Tahun ini Thomas dan Uber Cup dilaksanakan mulai 8-15 Mei 2022.
Dilansir dari bwfbadminton.com, Thomas Cup dan Uber Cup merupakan dua kompetisi bulutangkis bergengsi yang memiliki sejarah panjang.
Thomas Cup adalah turnamen yang mempertemukan pemain putra terbaik dunia. Sebaliknya, Uber Cup adalah turnamen yang mempertemukan pemain putri terbaik dunia.
Di tahun ini, tim putra dan tim putri Indonesia telah mengantongi poin yang cukup baik di babak penyisihan grup.
Baik tim putra maupun tim putri Indonesia dipastikan lolos maju ke babak perempat final.
Antusiasme masyarakat tentu sangat tinggi untuk mendukung dan menonton Thomas Cup dan Uber Cup.
Lantas, tahukah teman-teman bagaimana awal mula kompetisi ini digelar? Yuk, kita cari tahu bersama.
Sejarah Thomas Cup
Thomas Cup diambil dari nama Sir George Thomas, pendiri sekaligus Presiden pertama Federasi Bulutangkis Internasional (sekarang BWF).
Sir George menginginkan bulutangkis memiliki kompetisi level dunia yang bergengsi seperti Davis Cup di tenis.
Ia kemudian mengusulkan kompetisi itu pada 1939, lima tahun setelah BWF didirikan.
Namun, turnamen ini baru bisa dilaksanakan pada 1948 karena adanya Perang Dunia II.
Tidak seperti sekarang yang digelar setiap dua tahun sekali.
Kala itu, Thomas Cup dirancang digelar setiap tiga tahun sekali.
Selain itu format permainannya adalah best of nine yang terdiri dari lima partai tunggal dan empat partai ganda.
Berbeda dengan sekarang yang hanya lima pertandingan, dengan format tiga partai tunggal dan dua partai ganda.
Pada turnamen pertama diikuti oleh 10 negara, yakni Kanada, Denmark, Inggris, Prancis, Irlandia, Bosnia, Ameria Serikat, India, Malaya, dan Swedia.
Baca Juga: Suka Main Bulu Tangkis? Olahraga Bulu Tangkis Asalnya dari Mana, ya? #AkuBacaAkuTahu
Uniknya, sepanjang sejarah diadakannya Thomas Cup, hanya ada lima negara yang pernah menjadi juara, yaitu Indonesia, Jepang, Malaysia, Republik Rakyat Tiongkok, dan juga Denmark.
Indonesia Mendominasi Thomas Cup
Tahukah teman-teman, Indonesia tercatat sebagai negara yang paling sukses dalam penyelenggaraan Thomas Cup dengan mengoleksi 14 gelar, lo.
Pada Thomas Cup 1957, tim beregu putra Merah Putih untuk pertama kali keluar sebagai juara dan itu bertahan hingga beberapa edisi.
Tahun ini, Indonesia akan hadir sebagai juara bertahan setelah mengalahkan Tiongkok pada final Thomas Cup lalu, sekaligus mengakhiri penantian selama 19 tahun.
Setelah Indonrsia, Tiongkok menyusul dengan 10 trofi, dilanjutkan Malaysia yang mengoleksi 5 trofi. Denmark dan Jepang masing-masing satu kali menjuarai Thomas Cup.
Sejarah Uber Cup
Nama Uber Cup diambil dari nama Betty Uber, pemain bulu tangkis putri legendaris asal Inggris.
Ia mengusulkan turnamen bulu tangkis dunia untuk tim putri pada 1950. Usulannya ini juga didukung oleh pemain dari Selandia Baru, Nancy Fleming.
Baca Juga: Masuk ke Hari Kedua, Ini Jadwal Tanding Altet Indonesia di French Open 2021
Turnamen ini pertama kali diadakan pada tahun 1956-1957.
Pada saat itu format pertandinga Uber Cup best of seven yang terdiri dari tiga tunggal dan empat ganda.
Lalu, mulai tahun 1984 hingga sekarang, jumlah pertandingan per seri dikurangi menjadi dua tunggal dan dua ganda. Persis seperti Thomas Cup.
Meskipun ada kesamaan antara kedua kompetisi itu, ada perbedaan dalam pola awal tim yang mendominasi.
Pada tiga pertandingan awal, Uber Cup dimenangkan oleh Amerika Serikat berturut-turut.
Sedangkan untuk keseluruhan, China menjadi negara yang paling banyak merebut gelar juara. Negeri Tirai Bambu ini sudah 14 kali melakukannya.
Empat negara lain yang pernah mencicipi podium tertinggi adalah Amerika Serikat (3 kali), Jepang (5), Indonesia (3), serta Korea Selatan (1).
Indonesia keluar sebagai juara Uber Cup masing-masing pada edisi 1975, 1994, dan 1996.
Nah, itulah sejarah Thomas Cup dan Uber Cup yang jadi perhelatan terbesar di dunia bulu tangkis dunia.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com,badminton.skor.id,BWF Badminton |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR