Bobo.id - Kasus hepatitis akut misterius pada anak-anak menjadi perhatian pemerintah Indonesia.
Kasus hepatitis akut misterius ini menjadi perhatian karena menyerang anak-anak seperti kita.
Lalu, kenapa hepatitis akut misterius ini menyerang anak-anak, ya?
Dilansir dari Kompas, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Muzal Kadim Sp.A (K) mengatakan ada sejumlah faktor yang meningkatkan risiko infeksi hepatitis akut pada anak.
Menurut IDAI, anak-anak dengan sistem imun lemah memiliki risiko infeksi hepatitis akut yang lebih tinggi.
Anak-anak yang sistem imunnya turun banyak disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah mendapat gizi buruk.
Akan tetapi, IDAI menyebut kasus-kasus hepatitis akut yang belakangan muncul tidak hanya ditemukan anak-anak dengan sistem imun melemah.
Karenanya, kasus hepatitis akut ini disebut sebagai kasus misterius karena tidak hanya menyerang anak dengan sistem imun yang menurun saja.
Menurut IDAI, anak-anak lebih rentan terkena hepatitis akut daripada orang dewasa karena sistem imunnya belum sempurna, terutama anak di bawah 6 tahun.
Baca Juga: Ramai Kasus Hepatitis Misterius, Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Organ Hati?
Nah, karena sistem imun yang belum sempurna inilah yang membuat anak di bawah usia 6 tahun lebih rentan.
Namun, virus ini tidak menutup kemungkinan menyerang orang-orang dewasa yang memiliki sistem imunitas yang kuat.
Kerusakan Hati
Saat menderita hepatitis, justru sel hati yang akan rusak.
Sebab, kekebalan tubuh berusaha untuk menghancurkan virus, tapi virusnya ada di sel hati, sehingga sel hatinya juga ikut terkena.
Sayangnya, hingga saat ini belum banyak informasi terkait hepatitis akut yang menyerang anak-anak.
Karena kasus ini termasuk kasus yang lumayan baru, maka para peneliti dan ahli kesehatan masih memelajarinya.
Diduga Disebabkan Adenovirus
Nah, penyakit hepatitis akut misterius ini diduga disebabkan oleh adenovirus 41.
Baca Juga: Hepatitis Akut Misterius Terus Naik, Kelompok Mana yang Rentan Terinfeksi?
Namun, penyebab penyakit ini pun belum bisa dijadikan patokan.
Sebab, adenovirus tersebut tidak ditemukan di semua pasien hepatitis akut.
Karena adenovirus tidak ditemukan pada kasus hepatitis akut misterius, maka belum ada kewajiban vaksin hepatitis pada anak.
Selain itu, banyak yang mengaitkan kasus hepatitis akut misterius ini dengan vaksin COVID-19.
Nah, menurut IDAI, kasus hepatitis akut ini tidak ada hubungannya dengan vaksin COVID-19.
Seperti diketahui, hepatitis akut yang menyerang anak-anak pertama kali dilaporkan di Inggris dan kini telah dikonfirmasi di 20 negara.
Hepatitis akut memiliki gejala yang sedikit berbeda, seperti diare atau muntah, demam dan nyeri otot.
Akan tetapi, gejala yang paling khas adalah penyakit kuning, yaitu ketika kulit dan bagian putih mata menjadi kuning.
Oleh sebab itu, yuk, kita jaga protokol kesehatan dengan baik, teman-teman!
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR