Sedangkan burung kondor Andes bisa mengudara dengan ketinggian 5.500 meter. Di atas itu, masih ada bebek Mallard yang terbang dengan ketinggian 6.401 meter.
Angsa berkepala batang bahkan bisa mengalahkan ketinggian tersebut dengan terbang setinggi 7.290 meter.
Dari penelitian yang dilakukan Scott ini ditemukan fakta bahwa burung dengan bentangan sayap yang panjang bisa terbang lebih tinggi daripada burung dengan sayap pendek.
Sayap yang lebih panjang menghasilkan daya angkat yang lebih besar, sehingga burung bisa menjaga posisi tubuhnya pada ketinggian tertentu.
Dilansir dari peregrinefund.org, burung hering Ruppel punya sayap dengan lebar 2,2 sampai 2,6 meter.
Dengan ukuran sayap sebesar itu, tidak heran jika burung hering Ruppel menempatiti posisi teratas sebagai penerbang tertinggi.
Tantangan saat Terbang Tinggi
Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Ini Alasan Burung Suka Mandi Menggunakan Debu
Semakin tinggi burung dapat terbang, tentu saja semakin besar tantangan yang harus dilewati.
Ketika burung menambah ketinggian terbangnya, maka burung harus siap untuk mengepakkan sayapnya lebih keras.
Sebab, pada ketinggian tertentu, tingkat oksigen menjadi lebih terbatas, dan udara akan semakin dingin dan kering.
Oleh karena itu, burung harus lebih keras mengepakkan sayap agar tetap hangat pada ketinggian di atas rata-rata.
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR