Bobo.id - Selama ini beragam planet memiliki julukan-julukan unik oleh manusia.
Seperti Bumi yang dijuluki sebagai planet biru, planet Jupiter dijuluki Raja Planet hingga Planet Mars yang dijuluki dengan Bintang Kejora.
Terdapat planet yang memiliki julukan yang unik yakni si pembuat masalah. Planet apakah itu?
Yap, betul sekali. Planet itu adalah Planet Neptunus. Nama "Neptunus" ini diambil dari nama Dewa Laut dalam kepercayaan Romawi Kuno.
Nama ini semakin cocok karena tetangga Uranus ini memiliki warna biru yang mirip biru laut.
Neptunus merupakan planet paling jauh dari matahari. Ia merupakan planet ke-8 di tata surya.
Karena jauh, tak banyak misi eksplorasi ke Neptunus. Meski begitu, banyak fakta menarik dari Planet ini.
Apa saja? Yuk, kita cari tahu!
Mengapa Planet Neptunus Dijuluki Si Pembuat Masalah?
Baca Juga: Tidak Sengaja Ditemukan Karena Jaraknya Sangat Jauh, Ini Fakta Unik Planet Neptunus
Jika Planet Uranus kerap dijuluki planet misterius yang nakal karena bergerak tidak teratur, maka Planet Neptunus dijuluki sebagai planet pembuat masalah.
Ini karena Neptunus memiliki medan gravitasi yang kuat.
Neptunus memiliki medan gravitasi yang lebih kuat dibandingkan dengan bumi dengan medan magnetnya yang juga sangat kuat yakni 27 kali kekuatan medan magnet bumi.
Bahkan, Neptunus merupakan planet kedua yang memiliki daya gravitasi paling kuat setelah Planet Jupiter, lo.
Akibatnya, planet ini seringkali menyebabkan masalah bagi benda langit di sekitarnya.
Neptunus sering membuat orbit Uranus (planet paling dekat) jadi berantakan dengan menarik Uranus mendekat padanya.
Dipaksa Menjadi Bulan Neptunus
Tahukah teman-teman? Di Neptunus terdapat beberapa bulan yang tadinya merupakan sebuah planet, lo.
Salah satu bulan terbesar Neptunus, yakni Triton diperkirakan dahulunya adalah suatu planet kecil yang juga mengorbit matahari di dekat Neptunus.
Baca Juga: Tidak Hanya di Bumi, 7 Peristiwa Cuaca Ekstrem Ini Juga Terjadi di Tata Surya! Salah Satunya Petir
Planet kecil Triton itu kemudian diganggu oleh Neptunus dan dipaksa untuk masuk ke orbitnya.
Inilah yang membuat Triton mengelilingi Neptunus dan berubah menjadi bulan bagi Neptunus.
Selain Triton, ada bulan lainnya bernama Nereid yang merupakan obyek yang ditangkap secara paksa oleh Neptunus.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, semua bulan yang mengorbit terlalu dekat dengan Neptunus tidak akan luput dari gangguannya.
Berwarna Biru, Seperti Bumi
Tahukah teman-teman? Ternyata Bumi bukan satu-satunya planet berwarna biru di tata surya, lo.
Selain Bumi, Neptunus juga memiliki warna biru.
Jika Bumi berwarna biru karena susunan atmosfer dan lautan yang menutupi 70% permukaan, warna biru Neptunus disebabkan oleh susunan atmosfer pada planet ini.
Susuan atmosfer Neptunus ini terdiri dari helium dan hidrogen. Selain itu, atmosfer Neptunus juga terdiri dari metana, amonia, air, dan es.
Baca Juga: Bukan Hanya Saturnus, Ini 3 Planet Lainnya di Tata Surya yang Memiliki Cincin
Kandungan metana dalam atmosfer itulah yang membuat Planet Neptunus ini menjadi biru.
Tak hanya warnanya yang sama, Planet Neptunus juga sama-sama memiliki fenomena alam seperti Bumi.
Planet Neptunus memiliki fenomena badai. Namun, ternyata badai di Bumi tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan badai di Neptunus.
Badai Neptunus ini pertama kali ditemukan pada 1989 oleh Voyager 2 dalam bentuk dua titik biru yang gelap.
Tak tanggung-tanggung, salah satu badai Neptunus memiliki ukuran sebesar Bumi dengan angin tercepat yang ada di tata surya yakni 1.340 km per detik.
Cepat sekali, bukan?
Nah, itulah fakta-fakta Planet Neptunus yang dijuluki sebagai si pembuat masalah. Semoga informasi ini bisa menjawab rasa penasaran teman-teman, ya.
Kuis! |
Berapa kekuatan medan magnet Planet Neptunus dibandingkan dengan Bumi? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,Infoastronomy.org |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR